Never Let Go (dok. Lionsgate/Never Let Go)
Sutradara Never Let Go, Alexandre Aja, sengaja merancang open-ending untuk film ini. Dalam sebuah wawancara, ia mengungkapkan bahwa film ini dirancang agar penonton bertanya-tanya apakah Iblis itu benar-benar ada atau hasil dari paranoia dan delusi saja.
"Saya pikir Iblis itu senyata yang kamu pikirkan. Film ini memiliki banyak lapisan. Satu anak percaya semua yang dikatakan Momma, sementara yang lainnya mempertanyakan dan meragukannya," kata Aja kepada Entertainment Weekly.
Menurut Aja, adegan Momma bunuh diri dengan menggorok lehernya adalah momen penting dalam film ini. Adegan ini terinspirasi dari film thriller klasik seperti Psycho (1960) karya Alfred Hitchcock, di mana karakter utama dibunuh di tengah film untuk mengguncang penonton.
Pada akhirnya, film Never Let Go memunculkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Semua pertanyaan ini dibiarkan terbuka, memberikan ruang bagi penonton untuk menafsirkan sendiri makna di balik horor yang disaksikan.