Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut serial Leap Day (Dok.GMMTV/Leap Day)

Setelah menayangkan episode terakhirnya pada 24 Juni 2025, serial Leap Day menuai banyak komentar dari para penonton. Tak sedikit yang menganggap bahwa cerita Leap Day berakhir dengan menggantung atau bahkan sad ending. Selain itu, Leap Day juga meninggalkan tanda tanya besar terkait apakah kutukan hari kabisat telah berakhir dan bagaimana nasib Day (Pond Naravit) yang sebenarnya?

Pertanyaan yang belum terungkap membuat banyak penonton berharap kisah Night (Dew Jirawat) dan Day (Pond Naravit) dilanjutkan dengan season kedua. Lantas, seperti apakah penjelasan ending dari serial Leap Day? Berikut adalah ulasan lengkapnya!

Peringatan: Artikel mengandung spoiler, ya!

1. Day, Night, Dream, Ozone, Profesor Wiwat, dan Kit melakukan manipulasi kematian

still cut serial Leap Day (Dok.GMMTV/Leap Day)

Kit (Pon Siripon) sangat tidak setuju dengan cara Profesor Wiwat (Gandhi Wasuwitchayagit) dalam menyelesaikan kutukan hari kabisat dengan cara mentransfer melalui kelahiran bayi yang dilakukan pada 29 Februari. Cara tersebut dianggap egois dan tidak manusiawi karena menyeret orang lain pada penderitaan yang sama. Oleh sebab itu, Kit mencoba mencari cara lain dan mengusulkan untuk memanipulasi takdir pada hari kabisat.

Manipulasi takdir ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan obat untuk membuat kematian sementara. Setelah Night (Dew Jirawat) dan Day (Pond Naravit) berhasil melakukan eskperimen terkait kematian sementara. Pada 29 Februari 2024, rencana yang disusun oleh Kit, Profesor Wiwat, Night, Day, Ozone, dan Dream pun dilaksanakan. Dream dan Ozone yang merupakan orang terkasih Night dan Day pun disuntik cairan untuk menghentikan detak jantung mereka untuk beberapa menit.

2. Day dan Night memutuskan untuk menyusul Dream dan Ozone karena rencana gagal

still cut serial Leap Day (Dok.GMMTV/Leap Day)

Keberhasilan yang dialami oleh Night dan Day saat melakukan uji coba, ternyata tidak membuahkan hasil. Kematian sementara yang dilakukan pada Dream dan Ozone justru berjalan di luar dugaan. Rencana ini tidak berjalan mulus dan membuktikan bahwa kutukan hari kabisat merupakan takdir yang tidak bisa dimanipulasi.

Hasil yang tidak sesuai harapan membuat Profesor Wiwat, Kit, Night dan Day pun panik.  Di tengah suasana genting tersebut, Night dan Day pun memutuskan untuk mempertaruhkan nyawa demi orang yang mereka cinta. Perilaku nekat kedua pemuda tersebut tidak pernah diperkirakan oleh Profesor Wiwat dan Kit, membuat suasana semakin tegang dan kacau.

3. Day mengorbankan diri demi Ozone, Night dan Dream

still cut serial Leap Day (Dok.GMMTV/Leap Day)

Night dan Day secara terpisah berhasil menuju dimensi lain yang digambarkan sebagai gurun pasir yang luas. Mereka bertemu dengan versi mereka yang lebih muda dengan pesan penting terkait kutukan hari kabisat. Night berhasil menemukan Dream, begitu pun dengan Day yang menemukan Ozone yang tengah ketakutan.

Di dimensi tersebut, sesuatu hal baru disadari oleh Ozone dan Day. Mereka mengetahui bahwa kutukan kabisat tidak bisa dihentikan tanpa pengorbanan. Di tengah situasi yang semakin kacau, menegangkan, dan momen emosional Day menjadi karakter yang mengambil risiko paling besar. Ia ternyata menyuntikkan cairan obat melebihi takaran yang disepakati dan overdosis. Day melakukan hal tersebut untuk menyelamatkan Ozone, Night, beserta Dream dari kutukan.

4. Kutukan terputus, namun nasib Day tidak mempunyai kejelasan

still cut serial Leap Day (Dok.GMMTV/Leap Day)

Terputusnya kutukan hari kabisat tidak dijelaskan secara eksplisit dan masih terkesan ambigu. Namun, di ujung cerita digambarkan bahwa Day dan Night kembali berulang tahun. Kemungkinan peristiwa tersebut terjadi tidak lama pasca peristiwa besar yang mereka alami, atau bahkan empat tahun setelah percobaan manipulasi takdir dilakukan.

Kehidupan karakter penting di Leap Day memang terlihat lebih baik. Namun, duka di antara mereka begitu tampak. Pengorbanan Day berhasil merubah nasib mereka, namun nasib Day sendiri tidak mempunyai kejelasan. Ia tidak meninggal namun mengalami koma dan hidupnya sangat bergantung pada alat-alat medis yang menempel pada tubuhnya.

Meskipun akhir dari serial Leap Day masih menimbulkan banyak tanya. Di ujung cerita, serial ini berhasil mengajak penonton merenung, bahwa untuk mendapatkan takdir baik ternyata kita harus merasakan banyak kehilangan dan pengorbanan. Jadi, menurut kamu serial ini harus ada season kedua atau tidak, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team