Penjelasan Gojo's Past Arc Jujutsu Kaisen

Gojo's Past arc mengambil latar 2006, tepatnya ketika Gojo masih duduk di bangku Kelas 2 SMA Jujutsu Tokyo. Diceritakan bahwa Mei Mei dan Utahime dikirim untuk membersihkan sebuah tempat yang dihuni Roh Terkutuk. Namun, tanpa sadar mereka malah terjebak di tempat tersebut selama berhari-hari.

Oleh karena itu, Gojo dan Geto dikirim untuk menjemput mereka. Gojo dan Geto berhasil menyelamatkan Mei Mei dan Utahime. Cerobohnya, Gojo lupa menggunakan tirai sehingga masalah tersebut bocor ke publik.

Sepulangnya ke sekolah, Gojo dan Geto dihukum oleh guru mereka, Masamichi Yaga. Di sini, Gojo mempertanyakan kenapa Jujutsu harus dirahasiakan dari masyarakat awam. Geto menjawab pertanyaan Gojo dengan mengatakan bahwa hal tersebut demi melindungi mereka.

Namun, Gojo malah tidak setuju dengan pendapat Geto. Beradu argumen, mereka memutuskan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat mereka dengan otot. Beruntungnya, pertarungan mereka dihentikan oleh Yaga.

Dalam semesta Jujutsu Kaisen, Master Tengen adalah salah satu pilar yang melindungi dunia Jujutsu. Karena teknik terkutuknya, Master Tengen harus mengganti tubuhnya setiap 500 tahun sekali. Kali ini, Riko Amanai adalah orang yang paling kompatibel untuk menjadi tubuh Master Tengen atau Star Plasma Vessel.

Karena Gojo dan Geto adalah yang terkuat pada masa tersebut, keduanya ditugaskan untuk melindungi Riko. Pengawalan terhadap Riko dibutuhkan karena ada beberapa pihak yang ingin membunuh Riko sebelum dirinya menjadi tubuh Master Tengen. Dua kelompok yang mencoba untuk membunuh Riko adalah Q dan Star Religious Group dari Time Vessel Association.

Karena Riko akan dijadikan wadah Master Tengen, Riko dibebaskan untuk menikmati hari-hari terakhirnya. Dirinya menikmati hari terakhirnya di sekolah dengan pengawalan ketat oleh Gojo, Geto, dan pengawal pribadinya, Misato Kuroi. Benar saja, ketika Riko menikmati hari terakhirnya, banyak orang yang mencoba untuk membunuhnya.

Secara diam-diam, Star Religious Group menyewa pembunuh bayaran terkenal, yaitu Sorcerer Killer: Toji Fushiguro. Toji menyadari bahwa Gojo adalah lawan yang merepotkan. Oleh karena itu, dirinya menciptakan strategi untuk melemahkan pengawalan Gojo.

Toji memberikan bounty sebesar 30 juta yen, atau sekitar Rp3,2 miliar lebih, untuk kepala Riko. Setelah mengunggah bounty Riko di situs gelap, banyak Penyihir Jujutsu yang datang untuk membunuh Riko. Meski begitu, mereka masih bisa ditangani oleh Gojo dan Geto meskipun Kuroi harus diculik oleh Time Vessel Association.

Ketika Gojo dan Geto mengantar Riko ke SMA Jujutsu Tokyo, mereka berpikir bahwa tugas mereka sudah selesai. Namun, Gojo dan Geto salah. Secara tidak terduga, Toji melewati pembatas tanpa terdeteksi dan menyerang Gojo dari belakang.

Dalam serangan tersebut, Geto sebenarnya bisa saja mengantar Riko ke tempat Master Tengen. Namun, Geto malah memberikan Riko pilihan untuk menjadi wadah Master Tengen atau menjalani hidupnya seperti biasa. Mengingat semua yang ia lalui, Riko ingin hidup dengan bebas.

Tragisnya, Riko ditembak oleh Toji di hadapan Geto. Seketika, dua Penyihir Jujutsu terkuat di dunia dikalahkan oleh seseorang yang bahkan tidak memiliki Energi Kutukan. Setelah melumpuhkan Gojo dan Geto, Toji langsung membawa mayat Riko ke Markas Besar Time Vessel Association.

Sayangnya, bagi Toji, dirinya tidak menyadari bahwa pertarungan belum berakhir. Ketika Toji hendak menyelesaikan pekerjaannya, Toji terkejut karena Gojo tiba-tiba ada di hadapannya. Mereka kembali bertarung dan hasilnya sangat berbeda kali ini. Lebih buruk lagi bagi Toji, Gojo kini membangkitkan Limitless miliknya.

Pada akhirnya, Gojo berhasil menghancurkan tubuh Toji dengan jurus terkuatnya, yakni Hollow Technique: Purple. Pada saat-saat terakhir, Toji mengatakan bahwa dirinya akan menjual putranya, Megumi Fushiguro, ke klan Zenin. Sementara Gojo mengambil mayat Riko, Gojo mempersilahkan Geto jika dirinya ingin membunuh Star Religious Group. Namun, Geto menolaknya karena dirinya tidak memiliki alasan untuk melakukan itu.

Kematian Riko memberikan pukulan yang besar kepada Geto. Sejak kejadian tersebut, Geto mulai mempertanyakan arti dari menjadi seorang Penyihir Jujutsu. Dirinya diisolasi karena pikirannya terus diselimuti oleh kegelapan. Sementara itu, Gojo terus berkembang dan menjadi yang terkuat sendiri.

Ketika Geto mencoba untuk menjernihkan pikirannya bersama temannya, Yu Haibara, mereka dikunjungi oleh Penyihir Jujutsu Kelas Khusus, Yuki Tsukumo. Di sini, Yuki menjelaskan kepada Geto tentang arti menjadi Penyihir Jujutsu. Namun, Geto malah terus merendahkan non-Penyihir Jujutsu dan bertanya mengapa Penyihir Jujutsu tidak membunuh semua non-Penyihir Jujutsu.

Hingga suatu hari, Yu Haibara dikabarkan meninggal ketika menjalani misi dengan Kento Nanami. Hal tersebut semakin memperburuk keadaan Geto. Hingga akhirnya, Geto mencapai puncaknya ketika dirinya mendapatkan misi untuk menyelamatkan suatu desa.

Ketika Geto membersihkan desa tersebut dari Roh Terkutuk, Geto mendapati dua Penyihir Jujutsu kecil yang dikurung karena dianggap bersalah atas Roh Terkutuk di desa tersebut. Kesal, Geto membunuh 112 penduduk desa untuk membebaskan kedua gadis kecil tersebut. Di sinilah titik saat Geto benar-benar berubah menjadi jahat.

Gojo dan Yaga kecewa dengan keputusan Geto. Ketika Gojo dan Geto bertemu kembali di Shinjuku, Geto menyatakan tujuannya untuk memusnahkan non-Penyihir Jujutsu. Meski begitu, Gojo tetap tidak bisa membunuh sahabatnya meskipun mengetahui bahwa Geto bisa menjadi ancaman yang besar.

Sementara Geto merekrut sisa-sisa Time Vessel Association, Gojo mencari anak Toji, Megumi. Gojo menceritakan semua hal yang ia ketahui tentang ayah Megumi dan klan Zenin. Hal tersebut ia lakukan agar Megumi tidak jatuh ke tangan Geto atau mengikuti jejak ayahnya.

Tak hanya menampilkan pertarungan yang seru, Gojo's Past arc menjadi salah satu arc paling penting dalam Jujutsu Kaisen. Di sini, kita mengetahui lebih dalam tentang masa lalu Gojo dan alasan mengapa Geto menjadi jahat. Jadi, bagaimana pendapatmu tentang arc yang satu ini?