Penjelasan Latar Belakang Hantengu, Tukang Playing Victim!

Sejak dirinya masih kecil, Hantengu sudah menjadi pembohong yang besar. Dirinya selalu membelokkan kesalahannya kepada orang lain. Ketika dirinya berbuat kesalahan, Hantengu akan bertindak sebagai korban dan membuat semua orang terlihat buruk demi mendapatkan simpati.

Hingga dirinya dewasa, Hantengu tumbuh menjadi sosok yang jauh lebih buruk lagi. Hantengu mulai melakukan banyak kejahatan yang lebih besar, seperti mencuri dan membunuh. Meski begitu, Hantengu tidak pernah mau bertanggung jawab atas kejahatannya. Dirinya terus berlagak jadi korban, bahkan tak jarang menyalahkan tangannya sendiri.

Sebagai seorang penjahat, Hantengu pergi dari kota ke kota hanya untuk melakukan kejahatan. Dirinya terus mencuri dan membunuh di tiap kota yang ia kunjungi. Hantengu bahkan menikah beberapa kali dan memiliki anak.

Namun, menikahi Hantengu adalah nasib sial bagi para gadis. Pada akhirnya, Hantengu selalu membunuh istri dan anaknya. Tentu saja, Hantengu masih berlagak jadi korban atas kekejian tersebut. Hantengu menganggap bahwa pembunuhan yang ia lakukan kepada keluarganya sendiri adalah sebuah tindakan pembalasan.

Setelah banyak melakukan tindakan kriminal, Hantengu akhirnya berhasil ditangkap. Di hadapan hakim, Hantengu masih menolak untuk mengakui kejahatannya. Dirinya masih menganggap bahwa ia tidak bersalah dan semua kejahatannya dilakukan atas kesalahan mata dan tangannya.

Pada akhirnya, hakim menjatuhkan hukuman mati kepada Hantengu. Hakim juga menyuruh algojo untuk memotong tangan Hantengu karena Hantengu terus menyalahkan tangannya. Di titik ini, Hantengu bertemu Muzan. Muzan menawarkan penyelamatan dengan mengubah Hantengu menjadi iblis.

Hantengu berhasil melarikan diri dari penjara dan dirinya langsung membunuh hakim yang menjatuhinya hukuman mati. Dalam keadaan sekarat, hakim tersebut mengatakan bahwa kematiannya bukan akhir dari segalanya. Sang hakim percaya bahwa suatu hari nanti, Hantengu akan bertanggung jawab atas semua kejahatan yang ia buat.

Setiap iblis akan memiliki kemampuan yang berkaitan dengan kepribadiannya. Hal ini juga berlaku bagi Hantengu. Setelah berubah menjadi iblis, Hantengu kemudian mulai mengembangkan Seni Darah Iblis. Karena mentalnya yang tidak stabil, Hantengu memiliki Seni Darah Iblis yang memanifestasikan emosinya.

Dengan kemampuan ini, Hantengu memiliki tujuh tubuh yang masing-masing mewakili emosi Hantengu. Tubuh asli Hantengu mewakili rasa takut, Sekido mewakili kemarahan, Karaku mewakili kenikmatan, Aizetsu mewakili kesedihan, Urogi mewakili kegembiraan, Zohakuten mewakili kebencian, dan Urami mewakili rasa dendam. Tentu saja, setiap tubuh Hantengu juga memiliki kekuatan yang berbeda-beda.

Ketika Sekido, Karaku, Aizetsu, dan Urogi bersatu, mereka akan bertransformasi ke dalam wujud baru, yaitu Zohakuten. Sebagai gabungan dari tubuh Hantengu, Zohakuten memiliki akses ke semua kemampuan tubuh Hantengu. Sementara itu, Urami hanya tubuh Hantengu versi lebih besar.

Hantengu mungkin adalah iblis paling menjijikkan yang pernah ada dalam seri Demon Slayer. Dirinya sudah melakukan banyak kejahatan keji, tetapi selalu berlagak jadi korban untuk lari dari tanggung jawabnya. Iblis seperti Hantengu memang lebih baik dimusnahkan. Bagaimana pendapatmu tentang iblis yang satu ini?