Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penjelasan Post-credit Film Afterburn (2025).jpg
Afterburn (dok. Saban Films/Afterburn)

Afterburn (2025), film aksi pasca-apokaliptik yang disutradarai J.J. Perry dan dibintangi Dave Bautista serta Samuel L. Jackson, tayang di bioskop Indonesia sejak 17 September 2025. Berlatar di dunia yang hancur akibat ledakan matahari, ceritanya mengikuti pemburu harta karun yang berpetualang ke Eropa untuk mencari lukisan Mona Lisa, hanya untuk menemukan rahasia yang lebih besar.

Bagimu yang penasaran dengan adegan pasca-kredit, Afterburn punya hal menarik yang berkaitan dengan akhir film, meski tak menjanjikan kelanjutan besar untuk sekuel. Berikut penjelasannya!

Awas, artikel ini mengandung spoiler!

1. Afterburn (2025) punya satu mid-credit scene

Afterburn (dok. Saban Films/Afterburn)

Film ini menyertakan satu mid-credit scene yang muncul tak lama setelah adegan akhir bergulir. Adegan ini dirancang untuk memberikan twist kecil yang berkaitan dengan plot utama, tanpa terlalu memanjangkan durasi film yang hanya 1 jam 46 menit.

2. Penjelasan mid-credit scene Afterburn (2025)

Afterburn (dok. Saban Films/Afterburn)

Setelah Jake (Dave Bautista) menyerahkan kunci bom nuklir "Mona Lisa" dan pergi bersama Drea (Olga Kurylenko) dengan kapal barunya, layar berganti ke Raja August (Samuel L. Jackson) yang membuka brankas hartanya. Ternyata, di dalamnya tersimpan lukisan Mona Lisa yang asli.

Hal ini mengonfirmasi dari awal bahwa Raja August tidak menginginkan lukisan Mona Lisa, melainkan bom atom dengan "gambar" Mona Lisa yang ada di Prancis. Twist ini menegaskan motif sebenarnya King August sebagai penguasa yang haus kekuatan, menambah lapisan ironi pada perjuangan Jake sepanjang film.

3. Apakah Afterburn (2025) bakal berlanjut ke sekuel?

Afterburn (dok. Saban Films/Afterburn)

Meski memiliki adegan mid-credit scene yang menarik, sayangnya Afterburn kemungkinan besar tak akan berlanjut ke sekuel. Film ini mendapat respons buruk dari kritikus dan penonton, dengan rating hanya 4.4/10 di IMDb.

Sebagian kritik menyebut skrip lemah, efek visual murahan, dan kurangnya pengembangan karakter. Meski ada potensi dari komiknya, performa box office yang medioker pasti membuat studio ragu untuk melanjutkan film ini.

Editorial Team