suasana pemutaran perdana film The Exit 8 di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
Pemutaran film ini dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Saat memasuki studio teater, para penonton langsung disambut dengan musik yang cukup ikonik. Lantunan orkestranya terasa megah dan membangkitkan semangat.
Namun suasana itu langsung berubah dengan cepat saat kredit film dimulai. Potongan-potongan gambar yang menampilkan situasi di kereta bawah tanah dengan kondisi yang berdesak-desakan dan kekacauan yang terjadi di dalamnya, membangun atmosfer yang tidak nyaman.
Konflik film ini pun dimulai ketika karakter yang dimainkan oleh Nino terjebak di lorong bawah tanah menuju stasiun kereta. Satu-satunya tujuannya adalah menemukan pintu keluar bernomor 8. Namun, siapa sangka perjalanan tersebut tidak mudah.
Nah, untuk keluar dari lorong tersebut, ia harus mengikuti aturan yang telah ditentukan, yaitu “Jangan abaikan anomali. Jika melihat sesuatu yang ganjil, segera berbalik. Jika tidak, teruslah berjalan.” Jika membuat kesalahan, maka Nino akan kembali ke titik awal atau pintu nomor 0.
Gerakan kamera yang detail bak menggiring penonton masuk ke dalam layar, merasakan ketegangan yang intens, dan ikut berpikir keras membantu Nino menemukan anomali. Dengan jumpscare yang minimalis, film ini tetap mampu membuat beberapa penonton di studio saat itu berteriak kaget. Juga dibungkus dengan plot twist yang apik, serta perkembangan karakter dan cerita yang solid, penayangan perdana film The Exit 8 ini pun ditutup dengan tepuk tangan meriah dari para penonton.
Sebelumnya, The 8 Exit telah menerima 8 menit standing ovation saat diputar di Cannes Film Festival pada 19 Mei 2025. Kini, film ini pun sudah bisa ditonton di bioskop Indonesia mulai 10 September 2025.