Pandemik yang melanda sejak awal 2020 berhasil menggoyahkan berbagai industri. Perfilman menjadi salah satu yang ikut terdampak akibat hadirnya COVID-19. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi mobilitas masyarakat membuat ruang publik seperti bioskop mesti ditutup sementara waktu.
Alhasil, industri perfilman mau tak mau mesti menunggu. Produktivitas dunia perfilman terpaksa terhenti sejenak. Insan kreatif mesti memutar otak. Bagaikan dua mata pedang, pandemik berhasil membuat platform distribusi digital tumbuh dan makin merebak luas.
Film-film yang selama ini hanya bisa diputar di bioskop mulai memasuki ranah digital dan bisa dinikmati langsung dari rumah. Sayangnya, seiring dengan kemudahan menikmati karya, pembajakan juga turut berkembang pesat. Walau begitu, Chand Parwez Servia, produser dan pengusaha rumah produksi Indonesia StarVision tetap optimistis.