Dalam perfilman, tidak semua performa akting yang dipuja-puji benar-benar pantas mendapatkan status legendaris. Ada kalanya, nama besar aktor atau popularitas film membuat penilaian terhadap kualitas akting menjadi bias. Banyak penonton yang terbawa euforia penghargaan dan narasi media, tanpa benar-benar melihat apakah penampilan tersebut layak dipuji setinggi langit.
Beberapa aktor bahkan mendapatkan Oscar atau pujian kritikus meski penampilannya dianggap biasa saja, karena tidak menawarkan kedalaman emosional atau transformasi karakter yang kuat. Fenomena ini menunjukkan bahwa persepsi kita terhadap akting hebat terkadang lebih dipengaruhi oleh konteks luar layar ketimbang kekuatan akting itu sendiri. Kira-kira siapa saja, ya?