11 Perjuangan Shannen Doherty Semasa Hidup

Pada 1989, saat usianya baru 18 tahun, karier akting Shannen Doherty sukses lewat serial Our House (1986), serial Little House on the Prairie (1974), film Heathers (1988), dan film Girls Just Want to Have Fun (1985). Setelah pencapaian tersebut, Doherty pindah ke rumah pacarnya yang usianya jauh lebih tua darinya. Laki-laki yang tidak disebutkan namanya ini berbohong kepada Doherty terkait usianya. Laki-laki ini mengaku berusia 28 tahun, padahal usianya 31 tahun.

Laki-laki ini juga pencandu obat-obatan terlarang dan alkohol. Akibatnya, pengaruh buruk ini mengubah gaya hidup Shannen Doherty. "Aku mencoba narkoba dan minuman keras," kata Shannen Doherty kepada majalah People pada 9 November 1992. "Aku mabuk-mabukan. Kokain adalah sesuatu yang aku coba, tetapi tidak terlalu kusuka. Namun, ini lebih seperti gaya hidup yang aku jalani."

Selama sekitar 6 bulan berpacaran, pacar Doherty melakukan aksi kekerasan kepada Doherty. Doherty lantas menelepon keluarganya dari toko di seberang rumahnya. Ia kemudian kembali tinggal bersama orangtuanya.

Pertunangan Shannen Doherty dengan Dean Jay Factor, keturunan dari pebisnis tata rias dunia Max Factor, berakhir pada 1993. Saat itu, Factor menggugat Doherty karena Doherty diduga hampir membunuhnya. “Aku lelah dengan caci makinya dan akhirnya mengunci diri di kamar mandi. Saat itu, dia [Shannen Doherty] mengancam akan menembakku. Aku tahu dia membawa senapan otomatis 9 mm," kata Factor dalam dokumen pengadilan yang diperoleh majalah People pada 14 Juni 1993. "Aku mendengar dia mencoba mengejarku saat itu. Aku buru-buru keluar rumah melalui pintu belakang yang terhubung ke kamar mandi dan melarikan diri."

Namun, Shannen Doherty mengaku difitnah oleh Factor. Akibat pengakuan Factor, media memberitakan hal-hal buruk tentang Shannen Doherty yang suka berpesta dan orang yang susah diatur saat pembuatan serial Beverly Hills, 90210. Sementara itu, saat dihubungi untuk dimintai pendapatnya, ayah Doherty yang bernama John Thomas Doherty mengatakan bahwa Factorlah yang sebenarnya menyerang anaknya. "Dia [Dean Jay Factor] yang mengajukan dakwaan, tapi anakku korbannya," katanya. John Thomas Doherty bahkan mengungkapkan bahwa Factor telah menampar anaknya dan mendorong anaknya ke dalam kolam renang.

Pada 2015, Shannen Doherty didiagnosis mengidap kanker payudara. Kankernya pun menyebar ke area tubuhnya yang lain. "Aku menderita kanker payudara yang menyebar ke kelenjar getah bening," kata Doherty kepada Entertainment Tonight pada 2016.

Setelah menjalani kemoterapi dan radioterapi, Shannen Doherty kemudian melakukan operasi untuk mengangkat kanker payudaranya. Hal ini dilakukan karena perawatan kemoterapi dan radioterapi hanya berhasil dalam jangka pendek.

Pada April 2017, Doherty mengatakan kalau kankernya mengalami remisi (kankernya hilang untuk sementara waktu). Sayangnya, kankernya kembali muncul. "Aku stadium empat. Jadi, kankerku muncul kembali," kata Doherty dalam Good Morning America ​​pada Februari 2020. Pada awal 2023, kankernya menyebar ke otak. Lalu, pada akhir tahun itu, kankernya juga menyebar ke tulangnya.

Shannen Doherty menuduh bahwa perusahaan Tanner Mainstain Glynn & Johnson menipunya karena tidak membayar premi asuransinya pada 2014. Akibatnya, Doherty memutuskan hubungan bisnis dengan perusahaan tersebut. Nah, karena tidak punya asuransi kesehatan, Doherty tidak pernah memeriksakan diri ke dokter terkait penyakitnya selama 2014.

Setelah asuransinya kembali didapatkan, baru pada awal 2015 Shannen Doherty didiagnosis menderita kanker. Mungkin jika Doherty memeriksakan kesehatannya lebih awal, kankernya bisa lebih mudah untuk disembuhkan. "Ini adalah kasus tentang manajer bisnis yang tidak jujur yang mencuri uang dari klien mereka dan melakukan kesalahan dalam tugas-tugas mereka," ucap Shannen Doherty ke ABC News pada 2015.

Namun, perusahaan Tanner Mainstain Glynn & Johnson mengelak telah melakukan penipuan. Shannen Doherty sendiri menuntut ganti rugi sebesar 15 juta dolar AS atau setara Rp244 miliar. Gugatan tersebut diselesaikan di luar pengadilan pada 2016 dengan jumlah yang tidak diungkapkan kepada publik.

Shannen Doherty tidak memiliki anak dari suaminya yang bernama Kurt Iswarienko. Itu karena mereka berdua menunda punya anak. Mereka menikah pada 2011. "Kami masih harus melakukan banyak hal sebelum memiliki anak."

Sayangnya, saat Shannen Doherty siap untuk punya anak, kesehatannya justru memburuk akibat kanker payudara yang dideritanya pada 2015. "Aku berusia 44 tahun dan suamiku menginginkan anak," kata Doherty dalam acara The Dr. Oz Show pada 2016. Ia pun berencana menjalani mastektomi untuk mengatasi kanker yang dideritanya.

Meski begitu, naluri keibuan Shannen Doherty tidak pernah hilang. Ia senang berkumpul dengan anak-anak dari keluarga dan teman-temannya. Terakhir, dia mengunggah kebersamaan dengan anak-anak temannya di Instagram pada November 2023.

Shannen Doherty sudah tiga kali menikah. Pada 1993, Shannen Doherty yang saat itu berusia 22 tahun, bertemu dengan aktor berusia 19 tahun bernama Ashley Hamilton. Tiga minggu kemudian, mereka memutuskan untuk menikah. Sayangnya, pernikahan itu hanya bertahan 5 bulan karena Doherty mengajukan gugatan cerai.

Pada 2002, Shannen Doherty menikah lagi. Kali ini, ia menikah dengan Rick Salomon yang dikenalnya hanya 2 hari sebelum mereka menikah. Pernikahan itu berakhir setelah 9 bulan mereka bersama. Rick Salomon menjadi perbincangan hangat karena skandalnya bersama Paris Hilton. Pasalnya, video seksnya dengan Paris Hilton viral di internet pada 2003. "Itu sangat memalukan bagiku, menjijikkan," kata Shannen Doherty kepada Chicago Tribune.

Shannen Doherty menikah untuk ketiga kalinya pada 2011 dengan fotografer bernama Kurt Iswarienko. Setelah lebih dari 11 tahun pernikahan tersebut, Doherty mengajukan gugatan cerai. Doherty kemudian mengungkapkan pada siniarnya, Let's Be Clear with Shannen Doherty, perceraian itu terjadi karena suaminya berselingkuh. Hal ini pun diketahui Doherty hanya beberapa jam sebelum ia menjalani prosedur pengangkatan sel kanker dari otaknya. "Aku menjalani operasi pagi-pagi sekali dan aku baru tahu bahwa pernikahanku pada dasarnya sudah berakhir. Suamiku telah berselingkuh selama 2 tahun," kata Doherty, "Aku tidak bisa menjalani operasi bersamanya saat itu. Aku merasa sangat dikhianati."

Pada 2018, kebakaran Woolsey melanda California Selatan. Sekitar 97 ribu hektare dan 1.500 bangunan di Ventura dan Los Angeles County terbakar. Malibu, yang merupakan kawasan elite, mengalami kerugian karena lebih dari 670 bangunan hangus terbakar. Diperkirakan kerugiannya lebih dari 1,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp26 triliun.

Sebenarnya, banyak seleb yang tinggal di Malibu. Jadi, banyak dari mereka yang kehilangan rumah dan harta bendanya karena kebakaran tersebut. Nah, di antara seleb ini, ternyata ada nama Shannen Doherty.

Shannen Doherty mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi Los Angeles pada 2019. Itu karena rumahnya di Malibu, yang ia tinggali bersama suaminya, mengalami rusak parah hingga rugi lebih dari 1 juta dolar AS atau setara dengan Rp16,3 miliar. Aktris tersebut membawa masalah ini ke pengadilan karena penyedia asuransi rumahnya, State Farm, tidak mau membayar polisnya.

Selain itu, karena kondisi rumahnya sudah tidak layak huni, Doherty menyewa sebuah rumah. Sementara itu, State Farm tidak mau mengganti rugi atas kerusakan rumahnya. Di samping musibah ini, Doherty masih harus menjalani perawatan radioterapi dan kemoterapinya karena kanker yang dideritanya. Namun, Doherty akhirnya memenangkan 6,3 juta dolar AS atau setara Rp102 miliar dalam gugatannya ke federal.

Peran Shannen Doherty yang paling terkenal adalah Brenda Walsh, seorang pendatang dari Minnesota, dalam serial TV Beverly Hills, 90210. Nah, Brenda Walsh ini berpacaran dengan Dylan McKay, yang diperankan oleh Luke Perry. Brenda dan Dylan pun sempat menjadi pasangan romantis yang viral pada era 90-an.

Selama bertahun-tahun berakting bersama, Doherty dan Perry akhirnya menjadi sahabat. Pada 2015, saat Doherty sedang menjalani perawatan untuk kanker payudara, Doherty mengatakan, "Luke menghubungi aku selama perawatan kankerku dan kami kembali akrab. Meski lebih tua dan lebih bijaksana, hubungan itu tetap utuh," kata Doherty.

Sayangnya, Luke Perry meninggal setelah menderita stroke pada 2019. Perry meninggal pada usia 52 tahun. Kepergiannya membuat Doherty sangat sedih. "Aku sangat terkejut. Patah hati. Hancur karena kehilangan temanku. Aku punya banyak kenangan bersama Luke yang membuatku tersenyum dan akan selalu terukir di hati dan pikiranku," kata Doherty.

Shannen Doherty memberikan penghormatan terakhirnya kepada mendiang teman sekaligus lawan mainnya dengan tampil sebagai kameo dalam serial yang dibintangi Luke Perry, Riverdale (2017). Karakter yang dibintangi Luke Perry dalam serial ini, Fred Andrews, tewas saat menyelamatkan seorang pengemudi yang terdampar. Pengemudi ini sendiri diperankan oleh Shannen Doherty.

Ayah Shannen Doherty, John Thomas Doherty, sering sakit-sakitan. "Dia pernah mengalami 8 kali serangan jantung, 7 kali stroke, dan operasi bypass jantung sebanyak 5 kali," ungkap Shannen Doherty kepada Chicago Tribune pada 2008. "Dia menderita penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi. Ginjalnya baru-baru ini gagal berfungsi dan sekarang dia menjalani dialisis."

Pada Desember 2009, John Thomas Doherty mengalami stroke kedelapannya. Hal ini membuatnya tidak bisa berbicara untuk sementara waktu. Kurang dari setahun kemudian, pada November 2010, John Thomas Doherty meninggal dunia pada usia 66 tahun. "Ia dicintai, dipuja, disayangi, dan dikagumi. Ia seorang pejuang dan berdiri teguh untuk melawan masalah kesehatannya hingga akhir hidupnya," kata Shannen Doherty.

Pada 2010, Shannen Doherty tampil pada acara ABC berjudul Dancing with the Stars. Dalam acara kompetisi dansa ini, Doherty dipasangkan dengan Mark Ballas. Sayangnya, Doherty sempat mengalami cedera lutut dan para juri mengkritik penampilan Doherty secara pedas.

Juri Bruno Tonioli mengkritik tarian Shannen Doherty sangat buruk. Tonioli bilang, "Kamu mengayunkan lengan seperti primata." Lalu, juri Carrie Ann Inaba mengkritik bahwa penampilan Doherty tidak sinkron dengan pasangannya. Akibat komentar buruk ini, Doherty menjadi bintang pertama yang tereliminasi dari Dancing with the Stars musim itu.

Shannen Doherty mengatakan bahwa dia tampil di acara itu karena permintaan ayahnya, John Thomas Doherty. "Ayahku, pada hari Natal, mengalami stroke hebat," kata Doherty kepada Good Morning America. "Dia sangat senang dengan acara Dancing with the Stars dan ingin aku ikut dalam acara tersebut. Dia memintaku untuk melakukannya dan aku tidak bisa menolak permintaan ayahku," tambahnya.

Setelah tereliminasi pada babak pertama Dancing with the Stars, Doherty langsung mengunjungi ayahnya. "Ayahku belum bisa bicara 100 persen, tetapi kata-kata pertama yang diucapkannya adalah, 'Aku mencintaimu,'" Doherty berbagi kisahnya. "Dia [ayah Doherty] menangis dan berkata, 'Aku mencintaimu dan aku bangga padamu.'"

Pada November 2023, Shannen Doherty mengungkapkan bahwa kanker yang telah ia derita sejak 2015 telah menyebar ke tulang-tulangnya. Namun, alih-alih pasrah dan membiarkan takdir berjalan sebagaimana mestinya, Doherty punya semangat yang kuat untuk sembuh. Dalam sebuah wawancara dengan majalah People, ia mengatakan, "Hidupku belum selesai. Aku belum selesai mencintai orang-orang sekitar. Aku belum selesai berkarya. Aku belum selesai berharap untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Aku belum selesai."

Tekad ini terdengar dalam siniar terbarunya, Let's Be Clear with Shannen Doherty. Doherty mengungkapkan kisah hidupnya dengan jujur ​​dan lugas. Dia pun menyampaikan berbagai ujian yang harus dihadapinya terkait diagnosis kanker stadium 4. Siniar tersebut juga menjadi cara bagi Doherty untuk menyampaikan kata-kata terakhirnya kepada publik.

Pada Juni 2024, Shannen Doherty tengah menjalani radioterapi untuk kanker otak. Dia juga membahas ingin menjual aset propertinya untuk keluarganya jika ia meninggal dunia. Sayangnya, hari itu akhirnya tiba pada 13 Juli 2024. Juru bicara Shannen Doherty mengumumkan bahwa Doherty tutup usia setelah berjuang melawan kankernya. "Pada Sabtu, 13 Juli, ia kalah dalam pertempuran melawan kanker setelah bertahun-tahun berjuang melawan penyakit tersebut. Putri, saudara perempuan, bibi, dan sahabat yang berbakti itu dikelilingi oleh orang-orang terkasihnya serta anjingnya, Bowie." Shannen Doherty sendiri meninggal dunia pada usia 53 tahun.

Nama Shannen Doherty sangat membekas di hati dan ingatan penggemarnya, terutama generasi 80 sampai 90-an. Wajahnya melekat dalam serial terkenal kala itu. Semoga mendiang Shannen Doherty tenang di sisi-Nya. Karya-karyanya menjadi warisannya yang abadi.