Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bakugo menangis setelah mengetahui Deku kembali menjadi Quirkless.
Bakugo menangis setelah mengetahui Deku kembali menjadi Quirkless. (dok. Bones/My Hero Academia)

Sejak seri My Hero Academia dimulai, Katsuki Bakugo sudah diperkenalkan sebagai karakter yang bermasalah. Dirinya memiliki ego yang tinggi, kasar, tempramen, dan sudah merundung Deku sejak mereka kecil. Karena sifat kasarnya, Bakugo mungkin memang terlihat tidak layak menjadi seorang pahlawan pada awalnya.

Meski demikian, Bakugo terus memperlihatkan perkembangan karakter yang luar biasa seiring dengan berjalannya seri. Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas lima perkembangan karakter terbesar Katsuki Bakugo dalam seri My Hero Academia. Yuk, simak pembahasannya!

1. Menerima bantuan Deku

Deku, Ida, dan Kirishima menyelamatkan Bakugo. (dok. Bones/My Hero Academia)

Setelah melihat sikap Bakugo, Liga Penjahat sempat menculik Bakugo dengan berpikir bahwa Bakugo akan bergabung dengan mereka. Namun, tawaran mereka justru ditolak secara mentah-mentah. Meski Bakugo menyadari bahwa sifatnya tidak cocok untuk pahlawan, tetapi dirinya tetap menolak untuk menjadi penjahat.

Ketika para pahlawan akhirnya turun tangan, Liga Penjahat langsung menjaga Bakugo secara ketat. Sementara Liga Penjahat sibuk menghadapi pahlawan, Deku merencanakan penyelamatan Bakugo bersama Ida, Shoto, dan Kirishima. Di sini, Kirishima berperan sebagai tokoh kunci, karena Bakugo mungkin hanya akan menerima bantuan dari sahabatnya.

Pada titik ini, Bakugo memang masih memiliki gengsi yang sangat tinggi. Rencana Deku mungkin bisa berakhir gagal jika bukan Kirishima yang mengulurkan tangannya pada Bakugo. Meski begitu, hal ini tetap merupakan perkembangan yang luar biasa bagi Bakugo.

Terlebih, Bakugo juga menyadari bahwa Deku menjadi salah satu orang yang menyelamatkannya. Bagi orang dengan ego yang sangat tinggi, tidak mudah bagi Bakugo untuk menerima bantuan dari orang lain. Meski begitu, Bakugo akhirnya sadar bahwa terkadang pahlawan juga membutuhkan uluran tangan.

2. Mengakui bahwa Deku selalu selangkah lebih maju darinya

Bakugo berbicara dengan Deku. (dok. Bones/My Hero Academia)

Setelah All Might pensiun karena pertarungannya dengan All For One, Bakugo sempat dihantui oleh rasa bersalah. Bakugo merasa bertanggung jawab, karena All Might kehilangan One For All saat menyelamatkannya. Hingga setelah Ujian Lisensi Pahlawan Sementara, Bakugo akhirnya mengajak Deku berbicara secara empat mata.

Sejak memasuki SMA Yuei, Bakugo merasa bahwa Deku selalu selangkah lebih maju darinya. Bakugo juga menyadari bahwa Deku selalu mendapatkan perhatian All Might dan dirinya berpikir bahwa Deku mungkin adalah orang yang dipilih oleh All Might. Itu karenanya, Bakugo akhirnya menantang Deku untuk duel dan menyelesaikan masalah mereka.

Meski keduanya mungkin pernah bertarung sebelumnya, tetapi Deku dan Bakugo benar-benar menyerahkan semuanya untuk saling mengalahkan satu sama lain. Untungnya, All Might berhasil memisahkan mereka. All Might akhirnya berbicara pada Deku dan Bakugo, serta meminta maaf pada Bakugo karena sudah membuatnya merasa bersalah. Pada titik ini, Bakugo tidak lagi melihat Deku sebagai target perundungannya, melainkan sebagai rival sejatinya.

3. Menjadi pemimpin yang bisa diandalkan

Katsuki Bakugo, Kyoka Jiro, Rikido Sato, dan Hanta Sero (dok. Bones/My Hero Academia)

Pada Joint Training Arc, kelas 1-A harus berhadapan dengan kelas 1-B. Di sini, masing-masing kelas dibagi ke dalam beberapa tim dan harus mengalahkan tim dari kelas lain. Kebetulan, Bakugo ditempatkan dalam satu tim dengan Sero, Jiro, dan Sato. Tak hanya itu, Bakugo juga terpilih menjadi ketua tim.

Kita tahu bahwa Sero, Jiro, dan Sato tidak memiliki Quirk yang sangat kuat seperti Bakugo. Meski begitu, Bakugo tetap mencari cara untuk memanfaatkan Quirk timnya dan memenangkan pertarungan. Sebagai pemimpin, Bakugo juga merancang strategi untuk mengalahkan musuhnya.

Jika Bakugo tidak pernah berubah, tentunya Bakugo tidak akan melakukan hal tersebut. Alih-alih bekerja sama, Bakugo akan memikirkan cara untuk mengalahkan tim musuh sendirian, karena dirinya menganggap bahwa Quirk teman-temannya tidak berguna. Namun, Bakugo sudah sadar bahwa bekerja sama terkadang membuat segalanya menjadi lebih mudah, ketimbang melakukannya sendirian.

4. Mengakui kesalahannya dan meminta maaf pada Deku

Bakugo meminta maaf pada Deku. (dok. Bones/My Hero Academia)

Sejak perang melawan Paranormal Liberation Front dimulai, Deku menyadari bahwa dirinya adalah orang yang paling diincar oleh All For One dan Shigaraki. Mengetahui hal tersebut, Deku memutuskan untuk mengasingkan diri dari orang-orang di sekitarnya untuk melindungi mereka. Deku juga meninggalkan SMA Yuei dan terus berpergian untuk menjauhkan All For One dan Shigaraki dari teman-temannya.

Namun, kelas 1-A, termasuk Bakugo, menganggap bahwa Deku tidak seharusnya menanggung semua itu sendirian. Setelah mereka berhasil menemukan Deku, mereka langsung membujuk Deku untuk kembali ke Yuei. Namun, Deku terus menolak sehingga sempat terjadi pertarungan antara Deku dengan Bakugo.

Setelah berhasil membuat Deku lebih tenang, Bakugo akhirnya mengakui semua kesalahannya pada Deku. Untuk pertama kalinya, Bakugo menundukkan kepalanya dan meminta maaf pada Deku. Bakugo meminta maaf atas semua perlakuannya pada Deku, termasuk semua perundungan yang pernah ia lakukan pada Deku.

Bakugo mengakui bahwa selama ini, dirinya merundung Deku karena Bakugo selalu merasa superior dari Deku. Bakugo merundung Deku untuk membuktikan bahwa dirinya lebih baik dari Deku. Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Selama ini, Deku sebenarnya selalu berada di atas Bakugo.

Sikap ini memperlihatkan kemauan Bakugo untuk berubah. Bakugo sadar bahwa dirinya tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi. Meski begitu, setidaknya Bakugo bisa mengubah sifatnya untuk mencegah hal buruk kembali terjadi.

5. Tidak ingin dirinya melampaui Deku

Bakugo membantu Deku. (dok. Bones/My Hero Academia)

Dalam pertarungan terakhir melawan All For One, para pahlawan sempat bersatu untuk membantu Deku mengalahkan sang penjahat. Tentu saja, Bakugo juga hadir untuk membantu Deku. Di sini, Bakugo sempat mengalahkan Kurogiri yang menghalangi Deku untuk melancarkan serangan pada All For One.

Pada momen tersebut, Bakugo sempat mengatakan bahwa dirinya tidak ingin melampaui Deku. Perkataan Bakugo mungkin bisa diartikan bahwa rivalitas mereka masih panjang. Belum waktunya bagi Deku untuk mati, sehingga dirinya harus menang.

Namun, pernyataan tersebut juga menandakan bahwa Bakugo sudah menganggap Deku lebih dari sekadar rivalnya. Bak Endeavour yang ingin melampaui All Might, Bakugo juga menganggap Deku sebagai sosok yang harus dilampaui. Bakugo melihat Deku sebagai pacuan untuk terus berkembang sampai dirinya bisa berdiri sejajar dengan Deku.

Dari semua karakter My Hero Academia, Bakugo bisa dibilang sebagai karakter dengan perkembangan yang paling luar biasa. Memulai seri sebagai sosok yang kasar, Bakugo terus berkembang menjadi pahlawan yang bisa diterima oleh semua orang. Jadi, bagaimana menurutmu tentang perkembangan karakter yang satu ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy