Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pedro Pascal di The Last of Us dan The Mandalorian (dok. HBO/The Last of Us | dok. Lucasfilm/The Mandalorian)

Bisa dibilang Pedro Pascal saat ini merajai serial televisi. Ia sukses menjadi pemeran utama serial produksi HBO, The Last of Us. Di waktu yang hampir bersamaan, ia juga melanjutkan berperan sebagai Din Djarin di The Mandalorian, yang baru saja merilis Season 3.

Meski cerita kedua serial itu berbeda, namun ada sedikit persamaan, dan tentu juga perbedaan, antara peran yang Pedro mainkan di The Last of Us dan The Mandalorian. Apa saja ya kira-kira?

1. Memerankan sosok "ayah"

Din Djarin dan Grogu | Joel dan Ellie (dok. Lucasfilm/The Mandalorian | dok. HBO/The Last of Us)

Baik di The Last of Us dan The Mandalorian, Pedro Pascal sama-sama memerankan sosok ayah. Di The Last of Us, Pedro berperan sebagai Joel. Ia kehilangan anaknya yang tewas ditembak saat virus Cordyceps pertama kali menyebar.

Meski begitu, dalam perjalanannya di serial itu Joel juga ditugaskan untuk menjaga seorang anak perempuan bernama Ellie. Meski hubungan mereka sangat berjarak pada awalnya, namun ikatan mereka akhirnya terlihat bak ayah dan anak yang saling peduli satu sama lain.

Sementara di The Mandalorian, Pedro memerankan tokoh Din Djarin. Ia menemukan Grogu, kemudian mengasuhnya dan mengajarinya untuk bisa menjadi Jedi. Din juga berjanji akan menjaga Grogu yang sering disebut Baby Yoda ini, sampai menemukan rumahnya.

Seiring berjalannya waktu, Din juga tampaknya sudah menganggap Grogu sebagai anaknya sendiri. Ia melakukan segala yang terbaik untuk Grogu, mengingat usia Grogu juga masih bayi.

2. Kedua karakter pemarah dan keras kepala

Din Djarin (dok. Lucasfilm/The Mandalorian)

Tak hanya sama-sama berperan sebagai sosok ayah, kedua karakter yang dimainkan Pedro di dua serial tersebut sama-sama memiliki sifat pemarah dan juga keras kepala.

Hal ini cukup terlihat di beberapa adegan ketika Joel berseteru dengan Ellie. Beberapa kali Joel kuat mempertahankan argumennya dan terkesan gak mau mengalah. Walaupun di beberapa episode belakangan, Joel sudah mulai bisa luluh hatinya demi Ellie.

Pun di The Mandalorian, seorang Din Djarin juga orang yang teguh pendirian di balik baju besinya. Meski begitu, dia tetap memiliki rasa peduli yang tinggi, terlebih terhadap Grogu.

3. Joel punya karakter yang lebih mendalam

Joel Miller (dok. HBO/The Last of Us)

Meski The Last of Us baru akan menyelesaikan musim pertamanya, namun patut diakui kalau karakter Joel sudah melalui pengembangan karakter yang begitu pesat.

Kisah masa lalu yang cukup ngenes, ditambah dengan kejadian masa kini soal virus Cordyceps yang membubarkan keluarganya turut membuat Joel menjadi orang yang emosional.

Berkat perjalanan yang ia lalui, karakter Joel melewati beberapa tahap kehidupan, dari yang tadinya jarang menunjukkan perasaan, pertemuannya dengan Ellie membantu dia bisa kembali memiliki perasaan yang tulus lagi.

4. Memiliki trauma masa lalu

Joel dan Sarah | Din Djarin muda (dok. HBO/The Last of Us | dok. Lucasfilm/The Mandalorian)

Pedro sebagai Joel memiliki masa lalu yang cukup traumatis. Salah satu yang terungkap adalah ia harus kehilangan anak kandungnya, Sarah Miller.

Tewasnya Sarah ini membawa perasaan trauma hingga bertahun-tahun lamanya. Rasa trauma itu juga cukup mempengaruhi karakter Joel yang selama ini kamu tonton di serial The Last of Us.

Sementara Pedro sebagai Din Djarin, juga memiliki trauma masa lalu. Juga kehilangan anggota keluarga yang disayang, tapi di The Mandalorian Din kehilangan orang tuanya selama perang Clone Wars.

Kilas balik kisah masa lalu Din ini terungkap di The Mandalorian musim pertama. Dari situ juga kita bisa tahu, kalau Din Djarin bukan keturunan Mandalorian asli. Melainkan anak terlantar yang diadopsi oleh kelompok Deadwatch.

Pedro Pascal memang cocok banget kalau disuruh berperan sebagai ayah. Sudah terbukti di The Last of Us dan The Mandalorian, lho.

Editorial Team

EditorTriadanti