#BRBGKLTR "The Sanctity of Berghain"
Terlalu berlebihan rasanya bagi saya ketika saya mengatakan bahwa tempat ini adalah satu-satunya alasan saya pergi ke Berlin. Bukan Ibiza ataupun Coachella atau juga Glastonbury yang menjadi destinasi utama observasi kultur musik saya. Melainkan tempat ini. Club ini, BERGHAIN.
Bagi sebagian orang yang baru bergabung dengan akun ini, terlebih dahulu saya ingin memberikan informasi bahwa selain sebagai Aktor, saya juga seorang Disk Jockey.Untuk para pencinta musik Techno seperti saya. Mendengar nama Berghain adalah mendengar sebuah MITOS.
Kebanyakan menyebutnya club terbaik di dunia. Masih diperdebatkan memang karena seni, kesenian, ataupun berkesenian adalah hitungan preferensi. Tapi tempat ini memang begitu “menakutkan” dengan segala cerita yang tersemat di dalamnya. “Kebijakan pintu masuk” terabsurd yang pernah ada.
Bukan karena kamu mampu untuk membayar, tidak juga karena kamu memiliki selera pakaian yang baik, bukan juga karena selera musik mu mumpuni, atau kamu sudah bepergian pulahan ribu mil jauhnya untuk menuju tempat ini yang dapat membuat kamu masuk.
Melainkan hal-hal yang tidak terukur. Kamu tidak akan pernah tau kenapa kamu bisa masuk, atau ditolak masuk. Seolah perhitungan nasib mu ada di dalam club tersebut hanya bernilai lemparan dadu.
Dan “algojo” penentu kehadiranmu di Berghain adalah seorang bernama Sven Marquardt.
Saking “sakral” nya tempat ini sampai para penyuka musik Techno di Berlin menyebutnya dengan sebutan “Gereja”, dan jangan pernah main-main soal musik di sini, karena bagi mereka musik adalah “agama”. Informasi ini bukanlah opini penulis melainkan informasi yang penulis dapat dari hasil selancar dunia maya.
Saya sampai di tolak masuk 9 kali sampai percobaan ke 10, akhirnya saya bisa merasakan atmosfer magis yang ada di dalam Berghain. Sungguh pengalaman spiritual yang tidak terlupakan, dengan dentuman kualitas sistem suara yang belum pernah saya rasakan sepanjang hidup.
Jika kamu penyuka musik Techno seperti saya. Cobalah “peruntungan” mu datang ke sini, semoga kamu tidak di tolak sembilan kali. Dan suatu saat kita bisa bicara dalam “frekuensi” yang sama.
Bagaimana, menginspirasi bukan? Apalagi Junot selalu mengakhiri ceritanya dengan kalimat inspiratif dan mau mendengar cerita dari perspektif para fansnya. Sungguh hal baru di dunia instagram para artis. Sukses terus ya Junot...