Mima Shafa bersama Mona Ratuliu (instagram.com/mimashafa)
Mona Ratuliu dan Indra Brasco sebagai orang tua dari Mima Shafa pun tampak setia menemani dan mendampingi sang anak. Mona juga tampak sempat berpelukan sambil menangis bersama Mima.
Mima pun mengajak netizen yang merasakan hal yang sama sepertinya untuk tetap bertahan hidup dan meminta bantuan kepada orang-orang sekitarnya.
"Jangan takut untuk bicara dan cari bantuan. You always matters," tegas Mima.
Unggahannya ini pun langsung dibanjiri komentar netizen hingga teman artis. Mona juga ikut menulis komentar untuk mengucapkan terima kasih kepada sang anak yang masih mau bertahan.
Mari bersama cegah perilaku bunuh diri
Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.
Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Kementrian Kesehatan Indonesia || telp: (021) 500454