Rekomendasi 5 Film Asia Romantis dengan Akhir Sedih dan Tak Terduga

Seperti judulnya, The Classic adalah sebuah kisah lawas yang tak pernah lekang oleh waktu. Meski dirilis pada tahun 2003, hingga kini masih banyak orang yang membicarakan film ini. The Classic dibintangi oleh aktor dan aktris ternama Korea Selatan, yaitu Son Ye Jin, Jo Seung Woo, Lee Ki Woo, dan Jo In Sung. Film ini juga disutradarai oleh Kwak Jae Young yang merupakan sutradara dari My Sassy Girl yang juga sangat populer di negerinya.

Suatu ketika Ji Hye menemukan sebuah kotak berisi kumpulan surat di lemari sang ibu. Cerita pun beralih ke masa silam, yaitu kisah cinta antara sang ibu (Joo Hee) dengan si pengirim surat (Joon Ha). Joo Hee adalah seorang putri bangsawan yang telah dijodohkan dengan Tae Soo yang juga berasal dari keluarga bangsawan. Mereka tak saling membenci namun juga tak saling mencintai. Suatu hari ketika berlibur di desa, Joo Hee bertemu seorang pemuda miskin dan jatuh cinta padanya. Namun pertemuan mereka hanya berlangsung singkat dan Joo Hee tidak pernah tahu identitas pemuda tersebut.

Di sisi lain, Tae Soo yang sangat patuh pada sang ayah selalu berusaha menjalin hubungan baik dengan Joo Hee. Karena tak pandai merayu, ia meminta tolong sahabatnya Joon Ha untuk menuliskan surat. Dari surat-surat itulah takdir mempertemukan Joo Hee dengan Joon Ha, si pemuda yang dulu ditemuinya.

Mereka pun menjalin hubungan rahasia. Mana yang akan dipilih Joon Ha, sahabat atau kekasih? Bagaimana mereka mengelabui orang tua kedua belah pihak? Dan apakah cinta mereka akhirnya bisa bersatu?

Pada tahun 2009, Jepang merilis sebuah film bergenre romance dengan judul Tenshi No Koi atau My Rainy Days. My Rainy Days dibintangi oleh Nozomi Sasaki dan Shosuke Tanihara. Film yang satu ini memang tak sepopuler film sebelumnya. Meski demikian, My Rainy Days merupakan kisah cinta yang indah dengan alur cerita mengesankan.

Rio Ozawa adalah siswi SMA yang terkenal karena kecantikannya. Ia merupakan salah satu dari sekumpulan siswi nakal yang bekerja sampingan sebagai seorang wanita panggilan. Ia selalu tampak riang dan gemar berfoya-foya meski jauh di lubuk hatinya tersimpan sebuah trauma dari masa lalu.

Suatu hari sebuah insiden mempertemukan Rio dengan Kouki Ozawa, seorang profesor yang divonis hidupnya tak akan lama. Perlahan Rio jatuh hati pada Kouki. Ia berubah menjadi sosok yang dewasa, bertanggung jawab, dan perlahan berdamai dengan masa lalu.

Meski demikian, Kouki bersikeras menolak perasaan tersebut. Ia pergi meninggalkan Rio dengan segala kesedihannya. Sepanjang film penonton dibuat penasaran apakah Kouki bisa pulih dari penyakitnya dan mereka bisa bersatu. Akhir dari cerita ini pun sebenarnya tidak sepenuhnya sedih, namun juga tak bisa dibilang bahagia.

Siapa yang tak tahu film satu ini? You Are The Apple of My Eye rilis pada tahun 2011. Film yang berasal dari Taiwan tersebut diangkat dari kisah nyata sang sutradara mengenai cinta semasa remajanya. Film ini dibintangi oleh Michelle Chen dan Ko Chen Tung. Saking terkenalnya, You Are The Apple of My Eye juga diadaptasi menjadi film Jepang di tahun 2018.

Ko Ching Teng adalah siswa nakal yang selalu membuat onar bersama teman-temannya. Suatu hari ia membuat sebuah kekacauan yang menghruskannya diawasi setiap hari oleh Shen Chia Yi, siswi teladan di sekolah. Shen Chia Yi adalah sosok perempuan idaman setiap siswa, cantik dan pintar. Perlahan Ching Teng pun tergila-gila pada Chia Yi. Ia berusaha menarik perhatiannya setiap hari. Tanpa disadari, ternyata Chia Yi juga memiliki perasaan serupa. Hingga sebuah kejadian meretakkan hubungan keduanya.

Satu kalimat yang menarik dari film ini adalah: seorang lelaki tidak pernah bisa lebih dewasa dari perempuan sebayanya. Mungkin hal itu pula yang membuat kisah cinta mereka berakhir tak seperti apa yang dibayangkan penonton sejak awal.

Satu lagi film dari negeri ginseng yang akan membuatmu berurai air mata. Pure Love dirilis tahun 2016 serta dibintangi oleh Do Kyungsoo dan Kim So Hyun. Bagi kamu para penggemar D.O tentu tak boleh melewatkan aktingnya yang mumpuni di film ini. Pure Love mengangkat tema persahabatan, percintaan, dan impian.

Berawal dari sebuah acara radio yang diwakan oleh Beom Sil. Sebuah surat dari pembaca mengingatkannya pada Soo Ok, seorang sahabat lama. Cerita pun kembali ke puluhan tahun silam. Beom Sil, Soo Ok, Gil Ja, San Dol, dan Gae Dok adalah teman akrab. Mereka selalu melakukan segala hal bersama, saling membantu dan mengasihi. Di antara kelimanya, Soo Ok adalah satu-satunya yang memiliki keterbatasan. Ia sudah lama tak bisa berjalan sehingga tak bisa pergi jauh dari desanya. Oleh karena itu, Beom Sil yang telah lama memendam perasaan pada Soo Ok, selalu setia menggendongnya ke mana pun.

Semua berjalan baik-baik saja hingga di suatu musim panas sebuah harapan melambungkan Soo Ok tinggi-tinggi. Seorang dokter dari kota menjanjikannya bisa berjalan meski itu hanyalah kebohongan. Pada akhirnya, harapan palsu itulah yang akan menghancurkan persahabatan lima anak tersebut. Tak hanya itu, Soo Ok pun mengambil keputusan yang sangat mengejutkan teman-temannya.

I Give My First Love To You merupakan sebuah film adaptasi dari manga berjudul sama karya Kotomi Aoki. Film yang rilis pada tahun 2009 tersebut dibintangi oleh Mao Inoue, Masaki Okada, Keiko Horiuchi, dan Natsuki Harada. I Give My First Love To You merupakan sebuah cerita tentang cinta pertama yang selalu memiliki tempat tersendiri di hati setiap orang.

Takuma dan Mayu telah bersahabat sejak kanak-kanak. Keduanya tahu bahwa Takuma memiliki penyakit jantung yang tak memungkinkannya hidup lebih dari 20 tahun. Meski demkian keduanya berjanji untuk selalu bersama apa pun yang terjadi. Ketika mereka beranjak SMA, Mayu benar-benar jatuh cinta pada Takuma. Namun waktu yang tersisa untuk mereka bersama tidak banyak.

Takuma berusaha menjauhi Mayu agar tidak menyakiti hati perempuan tersebut. Sayangnya Mayu bersikeras berada di sisinya. Suatu hari, sebuah kejadian memberikan harapan pada Takuma akan hadirnya seorang donor. Mungkinkah harapan tersebut benar-benar akan menjadi kenyataan?

Seseorang berkata bahwa apa yang membuatmu menangis hari ini belum tentu membuatmu menangis di masa depan. Sebuah kisah cinta apa pun akhirnya, baik bahagia maupun sedih, selalu manis untuk ditonton. Apa kamu sudah menonton film-film tersebut?