Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bad Influencer
Bad Influencer (dok. Netflix/Bad Influencer)

Intinya sih...

  • Kisah kiriminal di dunia influencerKisah Bad Influencer dimulai dari pertemuan tak terduga antara BK (Jo‑Anne Reyneke,) seorang pembuat tas, dengan Pinky (Cindy Mahlangu), influencer yang sedang naik daun. Premis ini menghadirkan kritik sosial tentang tekanan ekonomi dan obsesi terhadap status.

  • Aksi kriminal yang bikin ikut deg-deganBK adalah seorang ibu tunggal dengan anak berkebutuhan khusus. Meski tindakannya keliru, BK tampil sebagai sosok yang cerdas, nekat, dan penuh perhitungan. Setiap keputusan yang ia ambil terasa berani, menegangkan, sekaligus membuat penonton penasaran akan konsekuensi yang menantinya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia glamor dan citra palsu bukan hal baru di Netflix. Inventing Anna (2022) menampilkan kisah penipu yang berpura-pura menjadi sosialita demi status, sementara Celebrity (2023) mengungkap kerasnya dunia influencer Korea yang dipenuhi ambisi dan kebohongan. Ada juga Fakes (2022) yang memperlihatkan dua remaja terjerumus dalam bisnis kartu identitas palsu hingga hidup mereka berantakan.

Kini, Bad Influencer (2025) datang dari Afrika Selatan dengan benang merah yang serupa, menyoroti obsesi terhadap pengakuan sosial. Dibungkus dengan sentuhan kriminal yang menegangkan, Bad Influencer menawarkan kisah yang tak kalah menarik untuk diikuti. Kalau masih ragu menonton, jadikan review serial Bad Influencer ini sebagai panduanmu sebelum nonton, ya!

1. Kisah kiriminal di dunia influencer

Bad Influencer (dok. Netflix/Bad Influencer)

Kisah Bad Influencer dimulai dari pertemuan tak terduga antara BK (Jo‑Anne Reyneke,) seorang pembuat tas, dengan Pinky (Cindy Mahlangu), influencer yang sedang naik daun. Pertemuan singkat di toko tas mewah menjadi awal kerja sama terlarang mereka.

BK memproduksi tas-tas mewah tiruan, sementara Pinky memasarkan dan memamerkannya di media sosial demi keuntungan bersama. Premis ini menghadirkan kritik sosial yang menarik, tentang bagaimana tekanan ekonomi dan obsesi terhadap status bisa menuntun seseorang untuk menipu.

2. Aksi kriminal yang bikin ikut deg-degan

Bad Influencer (dok. Netflix/Bad Influencer)

BK adalah seorang ibu tunggal dengan anak berkebutuhan khusus. Motivasi awalnya sebenarnya hanya ingin memberikan pendidikan terbaik dengan menyekolahkan anaknya di tempat yang sesuai. Namun, tekanan ekonomi dan keputusasaan mendorongnya mengambil jalan berisiko.

Meski tindakannya keliru, BK tampil sebagai sosok yang cerdas, nekat, dan penuh perhitungan. Sebuah kombinasi yang membuat penonton sulit berpaling. Setiap keputusan yang ia ambil terasa berani, menegangkan, sekaligus membuat penonton penasaran akan konsekuensi yang menantinya.

3. Kehidupan glamor dan kepalsuan digital di Johannesburg

Bad Influencer (dok. Netflix/Bad Influencer)

Serial ini membawa penonton ke Johannesburg, kota metropolitan Afrika Selatan yang glamor. Di balik kehidupan mewah dan persaingan para influencer yang berlomba tampil sempurna, tersimpan dunia yang penuh kepalsuan demi popularitas.

Bad Influencer menyoroti bagaimana media sosial menjadi panggung pencitraan atau tempat pertemanan diuji oleh tingkat popularitas. Untuk itu, para influencer berlomba-lomba mempertahankan status sosialnya masing-masing. Pinky sendiri menjadi contoh yang rela mengambil risiko besar bersama BK.

4. Permainan berbahaya di balik tas mewah tiruan

Bad Influencer (dok. Netflix/Bad Influencer)

Tanpa disadari, BK semakin terjerat dalam dunia kriminal. Berawal dari pinjaman uang kepada rentenir untuk memulai bisnisnya, ia justru terseret ke jaringan penjahat yang lebih besar.

Kelompok itu mampu menyediakan pekerja, bahan dasar tanpa batas, dan tak segan menghabisi siapa pun yang menghalangi bisnis mereka. Dengan dukungan jaringan tersebut, BK tak lagi kesulitan mendapatkan aksesori logam dan detail pendukung agar tas buatannya tampak seperti barang asli. Sementara itu, hubungannya dengan sang kekasih perlahan terancam oleh kebohongan dan tekanan hidup yang ia ciptakan sendiri.

Dengan total 7 episode, Bad Influencer menyajikan perjalanan yang intens dan penuh lapisan makna. Sebuah tontonan yang mungkin terlewat dari radar banyak penonton, namun menyimpan pesan kuat tentang arti kejujuran dan kepercayaan. Serial ini sekaligus mengingatkan bahwa di balik citra sempurna dan kemewahan yang tampak di layar, ada harga yang harus dibayar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team