Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
adegan dalam film Black Panther: Wakanda Forever (dok. Marvel Studios/Black Panther: Wakanda Forever)

Ketika Black Panther (2018) dirilis, slogan "Wakanda Forever" berhasil menjadi trending di mana-mana. Kini, ketika sekuelnya yang bertajuk Black Panther: Wakanda Forever (2022) hadir, slogan tersebut justru menjadi pengingat kalau Marvel Cinematic Universe (MCU) pernah memiliki seorang aktor yang sangat luar biasa, yakni Chadwick Boseman.

Selaku film penutup Phase 4 MCU, Black Panther: Wakanda Forever sejatinya merupakan tribute bagi mendiang aktor pemeran T'Challa alias Black Panther tersebut. Meski dikemas secara emosional, film superhero yang tayang sejak 9 November lalu di bioskop ini uniknya juga mampu menghibur penonton lewat sajian aksi dan komedinya, lho.

Sudah ada rencana untuk menontonnya? Jika belum, review film Black Panther: Wakanda Forever di bawah ini mungkin bisa membujukmu untuk segera berangkat ke bioskop. Yuk, simak!

1. Black Panther: Wakanda Forever berlatar satu tahun setelah kematian T'Challa

Letitia Wright dalam film Black Panther: Wakanda Forever (dok. Marvel Studios/Black Panther: Wakanda Forever)

“If I sit and think about my brother too long, it won’t be these clothes that burn it will be the world and everyone in it.”

Kalimat di atas terlontar dari mulut Shuri (Letitia Wright) ketika ibunya, Ratu Ramonda (Angela Bassett), menyuruhnya membakar baju berkabungnya di hari peringatan satu tahun kematian T'Challa alias Black Panther (Chadwick Boseman). Shuri jelas tampak marah kepada dunia. Namun, seperti kata pepatah, Wakanda harus terus berjalan, meski sang Black Panther telah tiada.

Sepeninggal T'Challa, Shuri lebih banyak menghabiskan waktunya di laboratorium. Sementara Ramonda, yang kini menjalankan kewajibannya sebagai pemimpin kerajaan, berusaha membereskan masalah politik terkait perebutan sumber daya vibranium oleh negara-negara penjajah.

Mengira masalah telah selesai, masalah lain justru datang dari Talokan, sebuah negara tersembunyi di bawah laut yang konon telah lebih dulu mengonsumsi vibranium selama berabad-abad. Pemimpin mereka, seorang mutan yang menyebut dirinya Kukulkan alias Namor (Tenoch Huerta), menawarkan sebuah kesepakatan pada Ramonda.

Kesepakatan tersebut mengharuskan Wakanda menyerahkan ilmuwan pencipta alat pelacak vibranium kepada Talokan untuk dibunuh. Tak ingin hal tersebut terjadi, Ramonda pun diam-diam mengutus Shuri dan Okoye (Danai Gurira) ke Massachusetts untuk mengamankan sang ilmuwan, yang tak lain dan tak bukan adalah mahasiswi jenius bernama Riri Williams (Dominique Thorne).

2. Penggambaran budaya Talokan yang menawan. Gak kalah keren dari Atlantis!

Editorial Team

Tonton lebih seru di