cuplikan pertarungan Ichigo dan Ishida (dok. Pierrot/Bleach: Bleach: Thousand-Year Blood War)
Pada bagian ketiga ini, Pierrot menunjuk sutradara baru, Hikaru Murata, untuk proyek adaptasi Bleach: Thousand-Year Blood War Part 3. Lewat tangan dinginnya, ia berhasil meneruskan adaptasi yang sebelumnya dipegang Tomohisa Taguchi ini dengan sempurna. Beda dengan sebelumnya, Murata membagi tiap pertarungan menjadi beberapa episode dengan menggabungkan 2 atau 3 pertarungan sekaligus, seperti pada seri anime orisinalnya. Ini membuat pacing menjadi lebih baik dan tidak terasa singkat seperti pada bagian kedua kemarin.
Selain itu, ia mengubah urutan alur dari manga agar dapat terbangun momen hype pada episode-episode akhir. Ini lebih baik dari bagian kedua yang berfokus pada satu pertarungan tiap episodenya yang membuat pertarungan terasa terlalu singkat. Bagian ketiga ini diakhiri dengan cukup memuaskan. Sayangnya, monolog karakter Askin Nakk Le Vaar pada episode terakhir terlalu lama, bahkan hampir setengah episode. Monolog Askin jadi penutup yang unik, sih. Namun, sepertinya lebih baik kalau ini diperpendek untuk adegan yang memantik minat penonton untuk bagian keempat.
Demikian review penulis untuk Bleach: Thousand-Year Blood War Part 3. Kembalinya gaya penyampaian cerita seperti Bleach klasik membuatnya jauh lebih baik. Apalagi, kualitas visual dan musiknya kelas wahid. Sayangnya, beberapa animasi CGI terasa kurang dipoles. Pada akhirnya, penulis memberikan skor solid 4,5/5. Ini adalah salah satu anime terbaik yang wajib banget kamu tonton.