Bridgerton Season 2 (dok. Netflix/Bridgerton/)
Jika melihat dari kacamata seorang perempuan, musim pertama Bridgerton (2020) cukup kental dengan feminisme di era tersebut. Terlebih lagi dengan kehadiran Shonda Rhimes sebagai eksekutif produser.
Mulai dari bagaimana perempuan harus bersikap, keterbatasan untuk mengemban pendidikan, hingga keharusan menikah muda. Kehadiran Lady Whistledown memperkuat gagasan tersebut, seakan-akan perempuan tidak bisa menyampaikan suara mereka secara terbuka di depan umum. Apa yang diutarakan oleh Lady Whistledown dianggap hanya sebuah gosip, bukan bacaan bermutu.
Di musim kedua, Bridgerton (2022) seakan menyeimbangkan stigma yang ada. Kali ini, sudut pandang dan keresahan pihak laki-laki turut diangkat.
Bagi kepala keluarga seperti Anthony, ia harus menikah dan menjadi penutan bagi keluarganya. Di sisi lain, Anthony mempunyai trauma yang membuat sifat lembutnya memudar menjadi dingin.
Keresahan lain juga disuguhkan oleh Benedict Bridgerton (Luke Thompson) yang ingin mengejar impiannya. Selain itu, kisah Will Mondrich (Martins Imhangbe) yang harus meninggalkan dunia tinju demi menghidupi keluarganya patut kamu nantikan.