Richter Belmont akhirnya menjadi badass pada musim kedua. (dok. Netflix/Castlevania: Nocturne)
Untuk penokohan, musim kedua ini berhasil membuat para karakternya terasa benar-benar hidup, salah satunya Richter Belmont. Pada musim pertama, ia terlihat sebagai pemburu vampir amatir yang kadang terasa seperti pengecut. Namun, pada musim kedua, Richter berhasil tumbuh, melawan ketakutannya, dan menjadi seorang Belmont sejati.
Sementara, karakter seperti Maria Renard, Alucard, dan Juste Belmont juga dapat porsi yang sesuai. Mereka jadi relevan dalam cerita. Semua orang mengalami konflik diri dan membuat drama menjadi lebih berat serta menarik.
Sementara, karakter Anette berbeda banget dari versi game. Ia malah dapat peran yang lebih besar dan signifikan. Tentunya, kamu harus terbuka menerima perbedaan warna kulit yang sempat bikin kontroversi tersebut.
Sementara, untuk antagonisnya, Erzsebet Báthory, terasa kurang mengancam, sih. Ia hanya muncul sebagai vampir yang haus kekuasaan, tanpa pendalaman karakter yang lebih. Pada akhirnya, ia juga kurang mengintimidasi karena berhasil dihajar oleh Richter, Maria, dan Juste dengan mudah.
Drolta Tzuentes malah lebih menarik sebagai penjahat. Tiap awal episodenya, kita diberikan kilas balik kehidupan Drolta yang membuatnya menarik. Para Night Creature juga diberikan kepribadian yang membuat mereka lebih manusiawi dibanding monster tak berakal dari serial orisinalnya.