Dari sekian banyak sineas asal Italia yang hijrah ke Hollywood, Luca Guadagnino menonjol sebagai maestro yang karyanya selalu dinanti. Dari kisah cinta sesama jenis yang memilukan dalam Call Me by Your Name (2017) hingga tabu kanibalisme dalam Bones and All (2022), Guadagnino selalu berhasil menciptakan narasi yang kuat dan mengundang emosi.
Kini, lewat Challengers (2024), ia membawa penonton ke sebuah latar yang mungkin terdengar familier, yakni dunia tenis profesional. Meski terdengar akrab di telinga, Challengers bukan sekadar film tentang tenis. Film ini juga menyajikan kisah cinta segitiga yang rumit dan penuh intrik, sehingga menjadikannya karya paling “ngepop” dari sang sineas sejauh ini.
Namun, muncul pertanyaan, apakah tema yang cukup sering ditemukan dalam film mainstream itu bisa disulap menjadi sesuatu yang segar atau malah sebaliknya? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita simak review film Challengers yang telah penulis jabarkan di bawah ini. Namun, harap berhati-hati, karena ada minor spoiler yang mungkin akan menggelitik rasa penasaranmu!