Review Film Dimsum Martabak: Drama Komedi Menghibur Saat Liburan

Dikarenakan ayah Mona sudah meninggal dan meninggalkan utang, jadilah Mona sebagai anak tertua harus bekerja keras membayarnya karena Lisa, adiknya masih sekolah. Mona adalah sosok yang pekerja keras, kuat, lucu dan apa adanya.

Kehidupan yang bisa dibilang susah membuatnya harus banting tulang demi ibu dan adiknya. Tapi, kamu gak akan dibuat sedih-sedih banget dengan kesulitan hidup Mona karena unsur komedi yang banyak dalam film ini. Jadi, Mona adalah penggambaran nyata bahwa hidup memang kadang butuh diketawain.

Mona kerja di restoran China, dia jadi karyawan teladan kesukaan bosnya karena kerjanya yang cekatan. Di sini, akting Ayu patut diacungi jempol. Gak kelihatan sama sekali lah kalau ini film pertamanya banget.

Konflik muncul ketika Mona dipecat dari restoran dan jadi pengangguran. Jadilah dia harus lontang-lantung cari pekerjaan. Dalam masa sedihnya, cerita tentang ibunya yang sering berhalusinasi ayahnya masih hidup pun jadi masalah pelik.

Sudah jatuh, tertimpa beton, begitulah pattern paten film biasanya. Mona juga begitu, sudah ayah meninggal dengan utang bejibun lalu dipecat dan tidak dapat-dapat pekerjaan ditambah ibunya stres pula – lengkap.

Tapi roda memang berputar karena bentuknya yang bulat; Mona akhirnya dapat pekerjaan di foodtruck milik Sooga yang diperankan oleh Boy William. Bukan cuma dapat pekerjaan, Mona juga dapat cinta.

Layaknya film drama kebanyakan, Dimsum Martabak juga mengambil salah satu isu percintaan yang ada, kasta. Perbedaan latar belakang membuat kehidupan percintaan Mona-Sooga yang tadinya sesederhana jualan martabak bareng, jadi kacau karena urusan harta dan kedudukan.

Mona yang miskin merasa tidak bisa mengimbangi Sooga yang kayanya kebangetan. 

Setelah drama, air mata, saling merindukan dan mendamba karena tak bisa bersatu, Mona akhirnya dapat persetujuan dari Ferry Salim, ayah Sooga yang tiba-tiba memanggil Mona ke kediamannya. Tapi, Mona malah tidak mau dan pergi begitu saja.

Lalu, kalau kamu mau tahu alasannya kenapa Mona malah pergi, apa alasannya dan apakah mereka akan berakhir bersama atau tidak, silakan nonton sendiri saja, ya. Sampai situ saja reviewnya.

Pokoknya, film ini cukup menghibur dengan semua drama percintaan beda kasta di dalamnya. Ah, jangan lupakan ada jokes-jokes anti receh yang bisa bikin kamu ketawa ngakak waktu nonton. Punch line-nya pun oke lho. Jadi film ini patut diperhitungkan.

Nah, untuk gombalan receh Sooga dan jokes-jokes keren dari Dudi, IDN Times memberikan bintang 3/5.