Instagram.com/filmgenerasimicin
Kevin dkk kemudian berusaha untuk re-branding sekolah mereka yang sudah jelek di mata umum. Dengan bantuan teknologi yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari, nama sekolah kembali bersih dengan prestasi. Kevin, Bonbon, Dimas dan Johanna menunjukkan kebolehan di bidang masing-masing dan mampu membuat bangga semua orang.
Generasi Micin punya ide cerita yang menarik. Kenapa? Karena film ini aplikatif dan sesuai dengan kehidupan millennial dan gen z zaman sekarang. Bukan hanya itu, film ini juga mengangkat para generasi gadget dengan mengatasnamakan prestasi, bahwa gen z bisa mengeluarkan karya dengan caranya sendiri yakni cara yang lebih canggih.
Film ini berhasil menggugah pemikiran orang yang berpikir bahwa gadget membawa dampak negatif melulu. Soal penokohan, akting Melissa Karim dan Ferry Salim yang paling bisa ngakak. Joshua Suherman sebagai Oppa Dimas juga hits dan tak bisa dilupakan. Uniknya lagi, ada Kamasean yang ternyata punya akting yang baik debut pertamanya. Clairine Clay sebagai pemeran utama kadang masih terlihat kaku dan butuh belajar lagi. Sisanya, pemeran Generasi Micin ini sudah tepat dan punya chemistry yang oke.
Ditutup dengan soundtrack dari Kamasean Matthews berjudul If Only, Generasi Micin sukses menghibur dan layak ditonton saat santai. Komedinya juga fresh dan sukses bikin senang, bisa lah masuk daftar film yang akan kamu tonton.
Dari semua kesimpulan di atas, IDN Times memberikan skor 6.5/10 untuk Generasi Micin. Jadi gimana nih? Kamu tertarik nonton gak?