Instagram.com/hotelmumbaifilm
Di tengah kekacauan dan penyerangan tiada henti, Arjun dan beberapa pegawai hotel lain berusaha untuk menyelamatkan para tamu. Mereka rela mempertaruhkan nyawa untuk tetap berada di hotel di saat seharusnya mereka bisa saja kabur. Dengan sisa tamu yang masih selamat, mereka berusaha mencari jalan keluar.
Hanya mengambil sudut pandang beberapa pemeran saja, film "Hotel Mumbai" sudah cukup memberikan gambaran mencekam seperti apa kejadian penyerangan pada saat itu. Dibawa tegang dari awal sampai akhir, kamu yang nonton gak akan punya waktu untuk berpaling sebentar saja dari filmnya.
Sinematografinya rapi, visualisasi yang ditampilkan kelihatan sekali sudah dipersiapkan dengan baik. Tak banyak skoring, film "Hotel Mumbai" punya caranya sendiri membuat bulu kuduk berdiri tanpa perlu backsound yang berlebihan.
Sejak penyerangan dimulai, penonton dibawa menebak sendiri siapa yang selamat dan yang tidak. Dan memikirkannya sukses membuat penonton frustrasi. Penonton seakan gak diberi kesempatan untuk bernafas lega.
Aksi teror di Kota Mumbai dimulai dari stasiun. Dua teroris menembak orang-orang yang ada di stasiun. Lalu berlanjut dengan melakukan aksi teror di jalanan Kota Mumbai. Tak hanya itu, dua teroris juga meledakkan bom di sebuah restoran yang dekat dengan Hotel Taj. Setelah itu, baru keempat teroris melakukan aksi teror secara brutal di Hotel Taj.
"Hotel Mumbai" begitu intens dan menegangkan. Tidak banyak plot hole yang bisa dibantah, kecuali saat dua polisi yang menerobos masuk dan malah bersikap begitu kasar pada tawanan.
Selanjutnya, Dev Patel dan Anupam Kher merupakan ujung tombak yang membuat Hotel Mumbai bukan hanya penuh adrenalin, tapi juga kesedihan.
Jangan cuma penasaran, langsung saja nonton filmnya. Seperti kebanyakan film yang diangkat dari kisah nyata, "Hotel Mumbai" bisa dibilang berhasil dalam penggambaran apiknya. IDN Times memberikan skor 4/5 untuk film ini.