Demi nyawanya, Mila mau tak mau harus berperang dengan hantu serta melindungi Novi. Dirinya bahkan terang-terangan ditantang dan diangkat tubuhnya oleh kekuatan jahat. Tidak ada yang tahu apakah kebaikan Mila yang awalnya berniat menolong, justru harus dibalas dengan nyawanya sendiri. Mampukah Mila dan Novi selamat dari rumah tersebut? Atau bahkan mereka tak bisa keluar dan lepas dari jeratan?
Secara keseluruhan, kesan horor yang dibawa oleh Jaga Pocong sejak awal sangat berhasil. Mulai dari meninggalnya salah satu pasien suster Mila di rumah sakit, sampai kediaman Radit yang sudah menyeramkan luar dan dalam. Namun, akhir cerita yang ganjal membuat Hadrah Daeng Ratu selaku sutradara kelihatan kurang teliti.
Terdapat banyak plot hole yang bisa penonton temukan. Dari segi ide cerita, sebenarnya Jaga Pocong ini termasuk bagus dan tidak biasa karena film ini hanya menceritakan kehidupan suster Mila dalam satu malam. Namun, pesan yang ingin disampaikan tidak bisa terasa karena perpindahan antara Sulastri dan Mila yang kurang greget dan bikin bingung.
Acha selaku pemeran utama sudah berperan maksimal dengan akting yang bagus. Zack Lee juga cukup memukau karena kesan misterius yang berhasil dia mainkan. Sayang, cerita yang tidak maksimal membuat kemampuan mereka tak bisa lebih terasa ngenanya.
Hampir sama dengan film horor kebanyakan, Jaga Pocong bakal membuatmu kaget dengan musik keras pemacu adrenalin. Jadi kalau kamu mau membuktikan sendiri bagus atau tidaknya, sebaiknya nonton langsung di bioskop, ya!
Dari semua kesimpulan tersebut, IDN Times memberikan skor 6/10 untuk Jaga Pocong. Buat kamu yang pengen tahu dan menilai seram atau tidak, silakan saksikan dan nilai sendiri.