Diperankan oleh Amanda Rawless, Lukman Sardi, Jefri Nichol dan Naufal Samudra, film yang tayang tanggal 15 Juni ini punya cerita yang lumayan menghibur buat ditonton. Garapan Rizal Mantovani dan Jose Poernomo, kamu yang ngakunya suka film horor harus menguji keberanianmu dalam film ini.
Kalau kamu gak takut, tandanya kamu memang pemberani. Biar ada gambaran, simak sedikit review di bawah ini. Tenang, gak spoiler kok. Supaya kamu lebih dapet unsur horornya!
Matianak merupakan titisan iblis yang nyatanya tumbuh dalam rahim Angel (Hannah Al Rasyid) secara cepat dan misterius. Hal ini membuat Angel berada dalam pengaruh setan dan memiliki kekuatan supranatural.
Dia menjadi jahat dan buta bahwa anak itu bukanlah anak normal. Inilah yang menjadi awal mula datangnya petaka dalam kehidupan Angel dan Ferdi. Dari hari ke hari, mereka diteror dengan berbagai macam setan yang menganggu tidur nyenyak mereka.
Setelah begitu lelah dengan teror yang tak ada habisnya, Bella memutuskan meminta bantuan Rama untuk membebaskan kakaknya dari kuasa matianak tersebut.
Karena pengetahuan yang minim, Bella dan Rama jadi kesulitan mencari tahu bagaimana menundukkan Si matianak. Namun, masalah mereka sedikit terselesaikan dengan datangnya Bram di tengah-tengah mereka.
Bram, anak Antropologi di kampus yang sama dengan Bella dan Rama, mengetahui segala sejarah tentang matianak karena Eyangnya seorang klenik. Yang tadinya hanya berdua, Bram akhirnya setuju untuk masuk dalam masalah Bella dengan niat membantu.
Kamu akan di bawa pada dua konsep yang coba dihadirkan film ini. Yang pertama adalah Bella, Rama dan Bram yang mencoba memecahkan teror matianak dan yang kedua adalah Tasya, adik Bella yang hilang ke alam gaib karena memainkan Jailangkung.
Bisa diraba-raba sendiri lah bagaimana rumitnya kehidupan satu keluarga ini. Sudah kakaknya melahirkan matianak, kini adiknya malah hilang di alam gaib. Lengkap!
Karena ada dua masalah yang muncul, maka penyelesaiannya juga terbagi menjadi dua kubu. Akan diceritakan bagaimana usaha Bella, Rama dan Bram dalam menemukan penangkal matianak serta Ferdi yang mencoba mencari Tasya di alam gaib.
Dan apakah kedua masalah itu akan terpecahkan dan memiliki ending yang bahagia? Karena ini film horor dan bukan drama, jadi jangan terlalu berkespektasi kamu bakal senyum-seyum setelah menontonnya, ya.
Itu dia tadi review yang coba IDN Times rangkum buat kamu. Overall, ada beberapa bagian yang ‘maksa’ dan jelas-jelas tidak masuk akal. Ada juga scene dimana kamu ‘malah’ akan ketawa padahal seharusnya takut.
Untuk ukuran film horor, Jailangkung 2 belum berhasil menyentuh kata horor itu sendiri karena tidak berhasil bikin merinding apalagi sampai gak berani lihat. Ketidakfokusan inti permasalahan juga terkesan mengganggu dan bikin bingung. Jadi kalau kamu penasaran, silakan dibuktikan dengan menontonnya langsung di bioskop.
Dalam pembuatan film, tentu tidak hanya perkara skoring, sinematografi, akting, atau lightingnya. Harus ada juga pertimbangan tentang genre yang diangkat dengan pengeksekusiannya. Kalau di film ini, jujur saja unsur horornya tidak berhasil.
Jadi, IDN Times memberikan bintang 3/5 untuk film Jailangkung 2.