Sebuah film hitam putih berjudul La Haine dirilis di Prancis pada 1995. Dalam bahasa Indonesia, judul itu berarti "kebencian". Satu kata yang kuat dan tak pelak menggambarkan apa yang sang sutradara, Mathieu Kassovitz, suguhkan pada penonton sepanjang 1 jam 38 menit ke depan.
La Haine bukan sembarang film. Lebih tepat disebut sebagai gebrakan dalam industri film Prancis. Ia digarap dengan naskah yang matang dan seksama. Detail-detailnya tak bisa dilewatkan, pun Kassovitz dengan sempurna mengeksekusi tiap sekuennya agar menghipnotis penonton. Inti ceritanya pun tergolong baru dan berani saat itu, yakni kritik pedas terhadap kebrutalan polisi dan diskriminasi ras.
Berkat film ini pula, Vincent Cassell, salah satu protagonis yang saat itu masih berstatus pendatang baru, kini bernasib mujur. Ia ramai tawaran pekerjaan dan kini jadi salah satu aktor paling produktif di Prancis. Seberapa hebat dan fenomenalnya La Haine? Berikut review film yang bisa jadi bahan pertimbanganmu menonton.