Dengan mengganti first lead dalam film, tentu kisah kasih Mas Richard dan Mbak Arini gak akan kamu temui dalam film ini. Kamu yang sangat menantikan kisah mereka dan ingin menagih jawaban atas pertanyaan di film pertama, harus menelan rasa kecewa karena gak akan menemukan kelanjutan dari tokoh Richard-Arini di sini.
Film "Love for Sale 2" menceritakan tentang datangnya penyewa baru dan ‘pattern’ pekerjaan Arini yang kembali terulang sejak film pertamanya. Bedanya, di film kedua intensi dari kedekatan Arini dengan penyewa berkurang, berganti dengan drama keluarga yang menghadirkan banyak nilai-nilai kebersamaan keluarga.
Chemistry Ican dan Arini terjalin mulus dan baik, walau tetap tidak bisa dibandingkan dengan Richard dan Arini. Keduanya memiliki pola cerita yang berbeda, dengan latar belakang, karakter, dan permasalahan sendiri-sendiri. Hanya saja, adanya intervensi dari keluarga Ican membuat hubungannya dengan Arini tidak begitu banyak terlihat bahkan jauh dari kata intens. Tidak seperti film pertamanya yang fokus pada dua pemeran utamanya saja, "Love for Sale 2" tidak lagi fokus dengan Arini dan penyewa tapi penyewa dan keluarganya.
Seperti filmnya yang pertama, "Love for Sale 2" memiliki visualiasasi pengambilan gambar yang baik. Skoring yang dipilih juga tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Patut diapresiasi bagaimana Andibachtiar Yusuf dan M. Irfan Ramli menggodok naskahnya. Sekuelnya kali ini masih tetep menghadirkan feel yang sama seperti film pertama. Di mana kehidupan yang tergambar pada kehidupan Ican itu sangat relatable dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Premis yang dibawa dalam film ini juga masih seputar Arini yang berhasil membuat orang di sekitarnya menjadi versi terbaik dalam dirinya. Richard (di film pertama) yang pelit dan keras di buat lembut, sedangkan Ibu Ros si mertua jahat menjadi lunak dan baik.
Juga, "Love for Sale 2" berhasil bikin frustrasi karena mengulangi pola yang sama, yaitu tetap tidak memberikan gambaran jelas soal siapa Arini dan asal usulnya. Dia tetap dibuat sebagai peran misterius, tertutup, dan tidak berubah dari Arini di film pertama. Belum jelas juga apakah dia benar-benar melakukan pekerjaan secara profesional, atau ada campur tangan perasaan di dalamnya. Sekali lagi, buat kamu yang ingin tahu siapa dan bagaimana perasaan Arini kembali harus menelan kekecewaan.
Belum bisa menjawab pertanyaan penonton soal bagaimana kehidupan Richard setelah ditinggal Arini, "Love for Sale 2" tetap merupakan sebuah film drama yang layak disaksikan. Apalagi after credit-nya yang bisa jadi menjadi kunci dari film selanjutnya yakni "Love for Sale 3", atau bahkan jawaban tentang perasaan Arini sebenarnya. Semoga ada lanjutannya lagi yang lebih mantap ya, Visinema?
Dari kesimpulan tersebut, IDN Times memberikan skor 3,9/5 untuk Love for Sale 2. Sebuah tayangan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan relatable. Kamu bakal dapat banyak pelajaran keluarga dari film ini.