Instagram.com/mariposafilm
Olimpiade di depan mata, Iqbal yang sudah jengah dengan Aca yang selalu mengganggunya mulai gak fokus dan semakin terganggu. Hal ini membuat Aca semakin sulit mendekati apalagi mendapatkan Iqbal. Semua usahanya ditolak, saking dinginnya Aca menyebut Iqbal seperti kupu-kupu yang terkejar tapi gak tergapai. Lalu berhasilkah Aca mendapat cinta Iqbal? Tonton filmnya di bioskop ya untuk tahu jawabannya.
Mariposa sendiri diambil dari bahasa Spanyol yang berarti kupu-kupu. Definisi ini sekaligus merangkum keseluruhan cerita di mana Aca sangat tergila-gila dengan Iqbal sebagai cinta pertamanya yang ingin dia dapatkan. Kalau kamu lihat dari trailer, mungkin kamu sudah bisa menyimpulkan atau menebak sendiri bagaimana jalan ceritanya. Namun, film karya Fajar Bustomi ini dijamin mengandung unsur menggelitik yang siap bikin kamu senyum-senyum sendiri waktu nonton.
Tingkah Aca yang manja, menggemaskan sekaligus gigih seakan cocok dengan Zara. Begitu juga pemilihan Angga sebagai Iqbal yang dingin dan cenderung kasar. Chemistry di antara keduanya gak bisa diragukan lagi apalagi mereka sudah pernah berhasil main dalam satu project sebagai pasangan di film remaja Dua Garis Biru karya sutradara Gina S. Noer.
Ada juga pemeran pendukung lain yang nyatanya menunjukkan kebolehan beraktingnya dalam film ini seperti Abun Sungkar yang kocak, atau juga Ersa Mayori sebagai Mama Aca yang super pede.
Merupakan film remaja yang universal, cerita Aca dan Iqbal ini bisa dialami oleh siapa saja, terutama kamu yang duduk di bangku SMA. Bukan film dengan konflik yang berat ataupun bikin mikir, Mariposa konsisten menyuguhkan komedi di tengah romansa para pemerannya.
Film yang menyenangkan, manis, dan relatable, IDN Times memberikan skor 3.5/5 untuk Mariposa. Silakan nonton filmnya langsung di bioskop dan dukung terus perfilman Indonesia, ya!