Lama tak pulang ke rumah dan hidup sendiri dari gua ke gua, Hardo melewatkan banyak hal yang terjadi. Kehidupan orangtuanya yang berubah, ayahnya yang kehilangan jabatan, ibunya yang kehilangan nyawa, sampai kekasihnya yang setia menantinya pulang. Apakah akhirnya Hardo akan tertangkap juga?
Mengangkat tema soal sejarah Indonesia yang bisa jadi kamu belum lahir pada masa itu membuat film ini jadi salah satu film yang pantas dinikmati. Sedikit banyak kamu yang mungkin masih gak bisa membayangkan bagaimana putus asanya menanti kemerdekaan bisa sedikit mengerti melalui gambaran yang film ini tampilkan. Atau bahkan bisa tertarik juga untuk membaca karya-karya Pram lainnya.
Perburuan merupakan sebuah film yang patut diapresiasi, memang, apalagi Adipati sebagai Hardo si pemeran utama yang kelihatan sekali bekerja keras dalam menyampaikan perannya. Terlebih adegan dalam gua yang gak akan pernah terlupa, bagaimana Adipati sanggup mengungkapkan ekspresi marah, sedih, frustasi, kecewa jadi satu yang patut diacungi jempol.
Namun beberapa adegan di film ini harus diakui kurang maksimal. Apalagi saat pemberontakan anggota PETA yang dipimpin oleh Hardo tampak tidak rinci pengambilan gambarnya. Lalu juga adegan terakhir yang tampak kaku dan kurang berasa euphorianya.
Nah, buat kamu yang penasaran seperti apa visualisasi dari buku Perburuan karya Pram, jangan lupa saksikan sendiri di bioskop 15 Agustus 2019. Dan dari seluruh kesimpulan di atas, IDN Times memberikan skor 2.5/5 untuk film Perburuan!