Ketika ditahan dalam rumah itu, Lia dipertemukan kembali dengan kakak kandungnya Soni (Derby Romero). Mereka akhirnya mencoba kabur bersama dari rumah milik keluarga sadis yang ternyata berpura-pura baik. Lia dan Soni harus kabur dari jeratan sang 'Bunda' si pemilik rumah.
Tampaknya film horor masih jadi salah satu pilihan insan perfilman Indonesia untuk membuat film layar lebar. Film Indonesia bergenre horor yang dibuat belakangan bertema pemujaan pada setan/iblis, misalnya "Pengabdi Setan" (2018) dan "Sebelum Iblis Menjemput" (2018).
Sama seperti kedua film itu, "Sekte" juga bertema tentang pemujaan yang berlebihan terhadap suatu ajaran tertentu. Dalam film itu juga dimasukkan unsur kritik sosial terhadap perilaku sosial yang menyimpang itu.
"Sekte" juga mengangkat kehidupan orang-orang berperilaku menyimpang itu yang dikucilkan oleh masyarakat. Sehingga tak heran jika mereka sesama pemilik perilaku menyimpang berkumpul menjadi satu di sebuah rumah.
Ada beberapa dialog yang menceritakan tentang kondisi rumah "pengobatan" ini secara gamblang. Salah satunya menggambarkan masyarakat yang cenderung menjauhi orang-orang yang dianggap sebagai sampah masyarakat karena “berbeda” sehingga mereka tidak punya tempat.
Sayangnya, pesan sosial itu ternyata tak bisa disampaikan secara apik, sehingga kesannya seperti menggurui.
Untuk akting pemainnya, Asmara Abigail satu-satunya pemain film yang aktingnya cukup mumpuni dalam film itu. Beberapa bintang baru yang digandeng oleh William Chandra, tak bisa mendukung akting Asmara Abigail dengan baik. Yang agak mendingan adalah akting Saefullah Mahyudin yang terkesan total memerankan sosok 'Bunda'.
Meski berhasil menampilkan kesan menyeramkan, sinematografi film "Sekte" sering bikin pusing entah karena sengaja digerakkan atau dengan tujuan tertentu tapi film ini malah gak bisa dinikmati dan bikin mual. Skoringnya juga sangat berisik sampai membuat tidak nyaman.
Selain itu, banyak sekali peristiwa misteri yang tidak dijelaskan dalam film sehingga menunjukkan plat hole di mana-mana. Sangat disayangkan film ini harus menjadi kumpulan ketidakjelasan dari awal hingga akhir.
Contohnya, ketika adegan dimana Lia bunuh diri dengan cara memotong urat nadi tangan kiri. Logikanya pisau seharusnya ada di tangan kanan karena gak mungkin dia memotong nadi tangan kiri dengan tangan kiri juga. Tapi, pisaunya malah terjatuh di bawah tangan kiri seolah habis terpegang oleh tangan kiri sedangkan tangan kanan masih tertinggal di bathtub. Masuk akal? Jelas tidak.
Adegan lainnya adalah saat Lia mencuri kunci dari Fajar yang buta. Skoring dibuat terlalu keras dan berisik sehingga adegan mengendap malah jadi menyebalkan. Bahkan, saat Lia menghela nafas yang membuat Fajar menyadari keberadaaannya jadi tidak kedengaran sama sekali. Adegan dan musik tidak selaras, pesannya jadi tidak sampai.
Sisanya, kamu perlu nonton sendiri supaya bisa nilai sendiri. Untuk semua kesimpulan tersebut, IDN Times memberikan skor 2/5 untuk Sekte. Jangan lupa dukung terus perfilman Indonesia dengan nonton langsung di bioskop, ya?