Film sangat erat kaitannya dengan imajinasi. Sementara film live action memiliki keterbatasan, film animasi justru sebaliknya. Genre ini mampu mendobrak batasan tersebut menjadi semesta baru yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Salah satu film animasi yang membuktikannya adalah Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023).
Tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (31/5/2023), sekuel Spider-Man: Into the Spider-Verse (2018) ini tampil lebih superior dari pendahulunya. Jika film pertamanya memanjakan penonton dengan kehadiran sejumlah varian Spider-Man yang bisa dihitung jari, maka Spider-Man: Across the Spider-Verse membawa penonton ke sebuah tempat yang dihuni oleh ratusan varian sang manusia laba-laba.
Hanya itu saja? Tentunya tidak. Dengan ulasan bagus yang diterimanya (mendapat 95 persen di Rotten Tomatoes!), film rilisan Sony Pictures Animation ini menawarkan beberapa keistimewaan yang membuatnya layak dinobatkan sebagai salah satu film terbaik tahun ini.
Penasaran dengan hal spesial apa saja yang dimiliki oleh film berdurasi 140 menit ini? Gak pakai lama, yuk, langsung simak review film Spider-Man: Across the Spider-Verse berikut ini.