Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Review Film Superman (2025), Simbol Harapan Baru DC Universe.jpg
Superman (dok. Warner Bros. Pictures/Superman)

Proyek reboot Superman (2025) menandai titik awal semesta DC Universe (DCU) di bawah visi sutradara James Gunn. Menghadirkan David Corenswet sebagai Clark Kent/Superman, film ini juga dibintangi Rachel Brosnahan (Lois Lane), Nicholas Hoult (Lex Luthor), dan sederet karakter pendukung seperti Mister Terrific (Edi Gathegi), Guy Gardner/Green Lantern (Nathan Fillion), serta kehadiran Krypto.

Lalu, seberapa bagus, sih, film ini? Apakah layak untuk ditonton? Nah, sebelum nonton mari simak dulu kelebihan dan kekurangannya di bawah ini. Berikut ulasan film Superman!

1. Plot segar dan tak membosankan dari awal-akhir

Superman (dok. Warner Bros. Pictures/Superman)

Film ini berjalan dengan ritme yang solid. Adegan awalnya langsung dibuka dengan pertempuran, kemudian dilanjutkan dengan cerita berlapis yang dijamin tak membosankan. Tak ketinggalan, unsur humor sebagai selingan plot. Salah satunya adegan di mana Luthor "nyinyir" ke Superman, yang tak ayal memicu gelak tawa dari seisi bioskop.

Tak sampai situ, Luthor terus menyindir Superman yang menurutnya suka tersenyum dengan aneh. Sebagai Superman yang baru tiga tahun bertugas, Corenswet sukses menunjukkan gerak-gerik yang awkward. Reaksi awal sosial media seperti di X/Reddit juga menunjukkan kalau audiens menikmati tone yang lebih santai.

Terkadang klise tapi menyenangkan, film ini mengingatkan penulis pada film Spider-Man (2002) milik Sam Raimi. Superman berhasil menjadi suntikan adrenalin yang sepertinya dibutuhkan untuk menyegarkan genre film superhero akhir-akhir ini.

2. Tonjolkan sisi manusiawi dari seorang "alien"

Superman (dok. Warner Bros. Pictures/Superman)

Beberapa waktu terakhir, James Gunn secara terbuka menyenggol isu imigran yang menimbulkan reaksi negatif dari kalangan MAGA. Namun, alih-alih menghindar dari kritik, Gunn malah menghidupi narasi Superman sebagai "pendatang" di Bumi. Superman menguatkan tema tersebut, bukan mengendapkannya. Film ini dengan tegas menyatakan Superman sebagai sosok alien yang merangkul kemanusiaan.

Superman bukan pahlawan super yang menyelamatkan kota demi popularitas. Ia juga bukan sosok yang mendominasi, tapi mencintai Bumi. Film ini berhasil mengeksplorasi bagaimana ia memiliki empati, ketahanan, dan penerimaan diri. Inti dari film ini adalah tentang sisi kemanusiaan Superman, bagaimana ia ingin terus berbuat baik dan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik.

3. Semua supporting character dapat porsi yang pas

Superman (dok. Warner Bros. Pictures/Superman)

Kalau boleh jujur, film ini cukup dipadati oleh karakter DC Comics. Sempat menjadi kritik, nyatanya Gunn berhasil mengemas film ini dengan pas. Setiap karakter pendukung memiliki peran yang jelas. Justice Gang berikan aksi sekaligus dinamika yang ngeklik, metahuman Luthor (Ultraman dan Engineer) terus menjadi ancaman untuk Superman, hingga Rick Flagg Sr. yang mewakili pemerintahan AS.

Jangan lupakan Krypto, anjing super yang selalu mencuri adegan. Tingkahnya yang konyol dan lucu secara konsisten bikin suasana jadi ringan, bahkan saat ketegangan sedang memuncak. Interaksinya dengan Superman juga menawarkan jeda emosi yang menyegarkan. Kesimpulannya, setiap karakter (bahkan cameo sekalipun) mendapatkan "momen" sesuai porsinya masing-masing.

4. David Corenswet bawakan versi Superman yang lebih ekspresif

Superman (dok. Warner Bros. Pictures/Superman)

Inilah sosok Superman yang benar-benar keluar dari buku komik: hangat, murah senyum, dan penuh optimisme. David Corenswet sukses menyuguhkan Superman live-action yang ekspresif. Bahagia, gugup, jengkel, hingga cemas ia tampilkan dalam rentang akting yang natural. Ia bukanlah Superman yang dingin atau tak bisa diajak bercanda, tapi sosok yang penuh dengan emosi; seperti manusia pada umumnya.

Corenswet juga berhasil menggambarkan sosok Superman yang baru menjadi superhero. Ceroboh, kadang konyol, tapi punya hati yang tulus. Bukan negatif, sisi emosionalnya justru menjadi kekuatan tersendiri. Dinamikanya dengan Lois dan Luthor pun berhasil membawa karakter Superman ke level berikutnya. Selain Corenswet, Rachel Brosnahan dan Nicholas Hoult layak dapat pujian untuk film ini.

5. Apakah Superman (2025) layak untuk ditonton?

Superman (dok. Warner Bros. Pictures/Superman)

Film ini membawa Superman dengan pendekatan yang lebih segar, optimis, dan berwarna. Bagi penggemar DC Comics, Superman membawa elemen lama yang sempat "hilang" selama beberapa tahun terakhir. Rasanya seperti menonton gabungan film lama dan serial Superman. Untuk penonton umum, ini bukan tontonan berat. Banyak lucunya, tapi tetap punya plot yang emosional.

Pengembangan karakter, dinamika dengan Lois dan Luthor, bahkan cameo kecil dikelola dengan baik. Meski ada suara miring soal narasi yang padat, secara keseluruhan film ini terasa lengkap. Kesimpulannya, Superman bukan cuma pergantian aktor semata, tapi tonggak baru. Aman untuk mengatakan kalau film ini adalah pondasi yang pas untuk film DCU ke depannya.

Penasaran seberapa bagus film ini? Silakan saksikan sendiri di bioskop terdekat. Superman mulai tayang 9 Juli 2025.

Editorial Team

EditorTriadanti