Instagram.com/_maxpictures
Arik dan Mayang, pacarnya, memutuskan untuk bahu-membahu menemukan jalan keluar menolong Sisi. Dengan nekat dan pengetahuan yang minim, mereka datang ke tempat di mana Sisi menemukan Jelangkung dan berusaha mengembalikan Sisi lagi. Apakah mereka akan berhasil? Atau nyawa mereka juga ikut-ikutan jadi sasaran?
Sinematografi, efek suara, dan lighting-nya sama sekali tidak bisa dinikmati dengan baik. Dalam artian, Tusuk Jelangkung melakukan beberapa kesalahan fatal yang bikin kesan horornya tidak tersampaikan dengan baik. Terlihat sekali adanya lampu sorot yang membuat pemandangan layar jadi terganggu. Belum lagi efek hantu yang terlalu di buat-buat, penataan film ini sungguh berantakan.
Dengan banyaknya setan yang muncul dengan beraneka ragam bentuk dan rupa, membuat penonton kebal dan tidak takut lagi. Akting pemain yang masih mentah juga memperburuk suasana, beberapa scene terlihat dilama-lamakan dan maksa. Contohnya saja, adegan dimana Arik dan Mayang berpelukan asik di tengah suasana genting menyelamatkan Sisi yang seharusnya tidak perlu. Kalau berniat ingin membuat ceritanya jadi dramatis, seharusnya tidak di bagian itu.
Satu-satunya yang menarik dari film "Tusuk Jelangkung" ini adalah premis kuat yang mampu dikembangkan dengan baik. Jalan cerita atau juntrungannya jelas, sehingga tidak ada yang tidak masuk akal dari segi ide. Buat kamu yang ngakunya berani nonton film horror, bisa menonton dan menilai apakah film ini sesuai dengan ekspektasimu atau tidak.
Dari semua kesimpulan di atas, IDN Times memberikan skor 1.5/5 untuk film "Tusuk Jelangkung". Jangan lupa tetap dukung film Indonesia dengan menontonnya langsung di bioskop, ya!