Karakter utama, Frieren, dalam perjalanan mencari keberadaan Ende. (dok. MADHOUSE/Frieren: Beyond Journey's End)
Frieren: Beyond Journey’s End punya premis cerita yang unik. Jika biasanya anime bergenre fantasi menceritakan perjuangan para pahlawan mengalahkan Raja Iblis, anime ini malah menceritakan after story-nya. Ini unik dan keluar dari stereotipe anime dengan tema fantasi pada umumnya.
Anime ini berfokus pada karakter penyihir elf bernama Frieren. Ia menceritakan perjalanan Frieren untuk mencari tempat para jiwa bersemayam. Ia bertujuan bertemu kembali dengan teman lamanya, Himmel. Bertahun-tahun yang lalu, Himmel mengungkapkan perasaannya pada Frieren. Namun, penyihir elf tersebut tidak menyadarinya. Itu karena umur elf yang panjang membuat mereka kehilangan persepsi akan waktu. Perjalanan bertahun-tahun terasa seperti sesaat baginya.
Upaya Frieren untuk lebih mendalami siklus kehidupan manusia adalah poin utama anime ini. Ia mengedepankan drama tentang hubungan antarkarakter dibandingkan fokus dengan aksi yang menggelegar. Ceritanya ringan, tapi ia bisa bikin kamu tertawa, terharu, dan emosional. Sang pencipta, Kanehito Yamada, benar-benar menulis cerita yang indah.
Sayangnya, buat yang biasa nonton anime yang penuh aksi, kemungkinan kamu akan merasa bosan dengan alur yang berjalan lamban. Apalagi, adegan aksinya tidak begitu jadi fokus utama. Yang penulis pahami, Frieren: Beyond Journey’s End bukan menjual aksi epik, tapi sebuah cerita drama antarkarakter yang penuh nilai filosofis.