Review How To Train Your Dragon Live Action, Bukan Sekadar Fan Service

Adaptasi live-action sering kali menjadi proyek yang dibuat untuk meraup keuntungan semata, sehingga terasa seperti "tanpa nyawa." Namun, How to Train Your Dragon versi live-action berbeda dari adaptasi kebanyakan.
Film ini membuktikan bahwa remake bisa tetap setia pada akarnya sambil menghadirkan pengalaman baru yang memikat. Penasaran mengapa How to Train Your Dragon live-action layak untuk ditonton? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
1. Plot sama tapi tidak membosankan
Meski mengikuti alur cerita animasinya, film berdurasi 2 jam 5 menit ini tidak terasa monoton. Dengan durasi lebih panjang (film animasinya hanya 1 jam 38 menit), terdapat beberapa adegan tambahan yang disisipkan dengan cerdas.
Kita pun hanyut dalam cerita tanpa merasa risih karena esensi cerita aslinya tak tersentuh. Petualangan Hiccup dan Toothless di sekitar Pulau Berk tetap terasa segar, membuat penonton lama maupun baru terpikat dari awal hingga akhir.