Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Love of Kill (dok. Platinum Vision/Love of Kill)

Bagi penggemar anime bergenre shoujo, Love of Kill tentunya menjadi salah satu anime yang wajib untuk ditonton pada periode musim dingin 2022. Anime yang juga berjudul Koroshi Ai ini memulai penayangannya pada 13 Januari 2022 dengan total dua belas episode. 

Love of Kill adalah anime yang diadaptasi dari manga berjudul serupa karya Fe. Mengingat manganya telah terbit sejak 2015, perilisan anime Love of Kill tentunya membuat penggemar bersemangat, nih. Anime ini akan berfokus pada kisah asmara Chateau Dankworth dengan seorang pembunuh misterius bernama Son Ryang Ha. Setelah merampungkan episode terakhirnya, penulis akan mengulas serba-serbi anime Love of Kill, nih. Yuk, kita simak review Love of Kill di bawah!

1. Pembunuh profesional yang jatuh cinta kepada pemburu hadiah

Chateau Dankworth (dok. Platinum Vision/Love of Kill)

Dalam anime ini, kisah akan berfokus pada seorang gadis bernama Chateau Dankworth. Ia tidak memiliki ingatan apa pun tentang masa lalunya. Oleh karena itu, ia mengambil profesi sebagai pemburu hadiah dengan harapan bisa menemukan petunjuk. 

Suatu hari, ia bertemu dengan Son Ryang Ha, pembunuh profesional yang sedang menjadi buronan setelah menghancurkan kelompok mafia terkemuka. Ryang Ha tertarik dengan Chateau dan berusaha mendekatinya dengan berbagai cara. Namun, seiring waktu berjalan, keberadaan Ryang Ha di dekat Chateau justru juga membuat nyawa gadis tersebut dan orang-orang sekitarnya terancam.

Untuk anime romantis yang dikemas dengan beberapa aksi, Love of Kill memang menyenangkan untuk ditonton. Dari segi alur cerita, penonton akan diajak melihat berbagai pendekatan Ryang Ha untuk meluluhkan hati Chateau. Memanfaatkan profesi Chateau sebagai pemburu hadiah, Ryang Ha bahkan membantu Chateau dalam misi dan hanya meminta kencan sebagai imbalannya.

Tak hanya melulu menceritakan kisah romantis antara Chateau dan Ryang Ha, kebenaran di balik pertemuan dan hubungan mereka di masa lalu juga membuat anime ini makin menarik untuk ditonton. Satu demi satu, kejadian akan makin mengupas kisah masa lalu kedua karakter ini beserta alasan mereka bertemu.

2. Pertemuan Chateau dan Ryang Ha bukan hanya kebetulan semata

Chateau dan Ryang Ha. (dok. Platinum Vision/Love of Kill)

Baik Chateau dan Ryang Ha, keduanya memiliki masa lalu yang misterius dan kelam. Ketika masih kecil, Chateau ditemukan di dalam mobil bersama seorang pria misterius yang sudah dalam keadaan meninggal. Karena Chateau tidak bisa mengingat apa pun, seorang detektif kemudian mengadopsi dan merawatnya seperti anak sendiri. Beranjak dewasa, Chateau memilih menjadi pemburu hadiah untuk bisa mengungkap identitasnya di masa lalu.

Jika kita beralih ke Ryang Ha, ia mengalami lebih banyak penderitaan masa kecilnya. Ryang Ha tidak pernah memiliki rumah maupun nama yang tetap. Ke mana pun ia pergi, namanya juga berubah atau kadang mengambil nama orang lain. Ia pun kerap diincar untuk diperjualbelikan dan selalu dipukuli jika melawan. Masa kecilnya sebagian besar dihabiskan dalam pelarian. 

Masa lalu yang saling berkaitan membuat Ryang Ha bertemu dengan Chateau. Meski berkali-kali menolak Ryang Ha, Chateau seolah memiliki ikatan takdir dengan Ryang Ha sehingga ia selalu penasaran dengan sosok Ryang Ha yang sebenarnya. Sementara, bagi Ryang Ha yang selalu memperhatikan Chateau, tatapan misteriusnya juga kadang menyiratkan bahwa ada maksud lain di balik tindakannya untuk mendekati Chateau. Hubungan mereka akan menjadi semakin rumit seiring berjalannya cerita.

3. Platinum Vision membuat desain dan animasi yang keren untuk Love of Kill

Son Ryang Ha (dok. Platinum Vision/Love of Kill)

Love of Kill memiliki desain dan animasi yang sesuai dengan ekspektasi penggemar. Sebagai rumah produksi dari anime ini, Studio Platinum Vision berhasil menganimasikan Love of Kill sesuai dengan versi manganya. Desain karakter juga dibuat dengan apik lengkap dengan animasi yang mulus. 

FYI, Platinum Vision bukanlah studio baru nih dalam dunia produksi anime. Studio yang sudah berdiri sejak 2016 ini telah memproduksi beberapa judul anime, mulai dari Servamp, Devil's Line, Kono Oto Tomare!, hingga Saiyuuki Reload Blast.

4. Toshiki Masuda dan Aika Kobayashi mengisi lagu tema untuk Love of Kill

Untuk lagu pembuka dari anime Love of Kill, Toshiki Masuda membawakan lagu "Midnight Dancer" yang didominasi nuansa pop dan jaz. Ini merupakan single pertama Masuda sebagai penyanyi setelah berkarier lebih banyak sebagai pengisi suara karakter dalam anime. Meskipun begitu, Masuda telah berhasil membawakan lagu yang ear-catching untuk anime Love of Kill.

Sementara, untuk penutup, lagu yang berjudul "Makoto Period" dibawakan oleh Aika Kobayashi dengan nada yang lembut. Sama seperti Masuda, Kobayashi juga berkarier sebagai pengisi suara selain menjadi penyanyi. Kobayashi sendiri paling dikenal sebagai pengisi suara karakter Yoshiko Tsushima dari anime Love Live! Sunshine!!.

5. Hideaki Oba membuat anime Shoujo dengan sentuhan laga yang menarik untuk ditonton

Chateau dan Ryang Ha. (dok. Platinum Vision/Love of Kill)

Love of Kill mempunyai premis yang cukup menarik dengan meromantisasi seorang pembunuh profesional dengan pemburu hadiah. Anime shoujo yang diikuti dengan genre laga memang belum begitu banyak, tetapi Hideaki Oba selaku sutradara dari Love of Kill telah berhasil membuat anime ini diminati banyak penonton. 

Anime ini punya aksi yang memikat berkat arahan dari Oba. Ia selalu memperhatikan tempo dan ritme dalam setiap adegan dan memastikan jika semuanya telah sesuai dengan harapan penonton. Meskipun begitu, Oba rupanya agak kesulitan dengan transisi antara adegan aksi dan sedikit komedi dalam anime ini. 

"Ini adalah salah satu daya tarik besar dari manga. Jadi, saya mencoba untuk menirunya sebanyak mungkin, tetapi beberapa dari mereka berhasil, beberapa tidak, dan kami tidak mengadopsi beberapa adegan dari awal karena kami pikir itu tidak mungkin. Ketika saya melihatnya dari perspektif seperti itu, saya merasa bahwa itu lebih sulit daripada menyampaikan tindakan dalam beberapa hal."

Love of Kill menjadi salah satu anime yang turut menemani para penggemar anime pada periode musim dingin 2022 lalu. Meski underrated ketimbang anime lainnya, alur cerita dalam anime ini cukup menarik untuk diikuti. Apalagi, desain dan musik juga cukup keren sehingga anime ini layak banget untuk ditonton.

Untuk anime Love of Kill, penulis memberikan skor 4/5 karena alur cerita dan desainnya yang digarap dengan sangat baik. Anime ini tamat dengan cerita yang masih menggantung sehingga penulis juga bersemangat untuk menunggu kelanjutan dari serial Love of Kill. Apakah kamu tertarik untuk menonton anime ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎