cosplay menjadi tema utama My Dress-Up Darling (dok. CloverWorks/My Dress-Up Darling)
Sama seperti musim pertamanya, sutradara Keisuke Shinohara dan timnya berhasil mengadaptasi manga karya Shinichi Fukuda ini dengan baik. Ia berhasil membuat serial dengan tema unik ini bisa disukai secara mainstream. Anime tentang kisah cinta tukang jahit dan cosplayer ini bisa menjadi anime favorit musim ini. Ia sanggup bersaing dengan anime aksi, seperti Dandadan Season 2 dan Gachiakuta. Bahkan, dalam beberapa situs live charts seperti Anime Trending, ia masuk lima besar anime terpopuler musim ini.
Eksekusi yang baik dari CloverWorks membuat komedi romantis ini terasa mahal dan layak ditonton. Meski begitu, mungkin temanya memang tidak untuk semua orang, sih. Yang disayangkan dari musim kedua ini hanyalah kurangnya adegan romantis. Ia banyak berfokus pada alur cerita cosplay dan mengembangkan karakter sampingan. Namun, tentunya ini memang pembangunan cerita yang harus dilewati sebelum ceritanya kembali fokus ke Marin dan Gojo pada musim berikutnya.
My Dress-Up Darling menawarkan tema unik yang tidak akan kamu temukan dalam anime komedi romantis lain. Pada musim kedua ini, visual benar-benar ditingkatkan. Ini memang bukan tontonan untuk semua orang, apalagi komedi romansanya juga belum berkembang jauh. Penulis memberikan skor solid 4/5. Anime ini sangat direkomendasikan bagi kamu yang suka komedi romantis dan slice of life!