Todoroki, Endeavor, dan Bakugo melihat berita penangkapan Midoriya. (dok. Studio Bones/My Hero Academia: World Heroes' Mission)
Untuk mengawali cerita, linimasa dari film My Hero Academia: World Heroes' Mission ini bertepatan dengan dimulainya kegiatan magang para murid kelas A untuk kedua kalinya. Pada musim kelima My Hero Academia sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa Midoriya, Bakugo, dan Todoroki memilih agensi pahlawan Endeavor sebagai tempat magang mereka.
Nah pada film ini, para pahlawan akan menjalankan misi gabungan untuk menangkap kelompok teroris internasional bernama Humarise. Kelompok ini memiliki kepercayaan jika Quirk yang dimiliki oleh 80 persen populasi dunia adalah sebuah penyakit. Mereka mengancam telah menanamkan bom gas yang dapat membuat Quirk lepas kendali di beberapa titik di seluruh dunia. Oleh karena itu, asosiasi pahlawan pun mengirim para pahlawan bersama murid-murid UA lainnya ke berbagai belahan dunia untuk melucuti bom yang tersisa.
Agensi pahlawan Endeavor, termasuk Midoriya, Bakugo, dan Todoroki, pun ditugaskan ke Negara Otheon. Selain menyelidiki Humarise di negara tersebut, ketiga murid UA ini juga secara kebetulan berhadapan dengan perampokan permata yang terjadi. Selagi Todoroki dan Bakugo mengejar para penjahat, Midoriya harus mengejar Rody, pesuruh para penjahat yang memegang hasil rampokan. Ketika mengejar Rody, Midoriya ternyata harus berhadapan dengan anggota Humarise. Tak hanya dikejar oleh Humarise saja, Midoriya juga dikepung oleh pihak kepolisian Otheon yang secara tidak masuk akal telah menetapkan Midoriya sebagai tersangka pembunuhan massal.
Penulis memang sudah menunggu-nunggu film ini rilis di Indonesia. Sesuai ekspektasi, My Hero Academia sekali lagi membuat alur cerita yang tak kalah epik dari dua film yang sebelumnya. Dengan mengambil sebuah misi berskala besar, para murid UA diajak untuk menangani krisis yang hampir membuat umat manusia ada dalam bencana. Di luar semua misi, mereka kembali dikejutkan dengan Midoriya yang ditetapkan sebagai buronan. Intensi yang dihasilkan sudah cukup membuat keadaan jadi semakin rumit. Kendati demikian, seluruh konflik dalam film ketiga My Hero Academia ini telah dieksekusi dengan sangat baik dan dijamin tidak mengecewakan.