[REVIEW] Tokyo Revengers Season 3—Tenjiku vs. Toman Menegang!

Tokyo Revengers: Tenjiku-hen yang merupakan musim ketiga dari Tokyo Revengers baru saja merampungkan ke-13 episodenya. Popularitasnya musim kali ini disebut kalah jauh dengan anime musim gugur 2023 lainnya. Meski begitu, anime garapan LIDENFILMS ini tetap punya tempat di hati penggemar.
Selain mengisahkan perjuangan Takemichi Hanagaki untuk mengubah masa depan, musim kali ini juga mengulik kisah persahabatan dan keluarga dengan lebih mendalam. Penasaran seperti apa keseruannya? Simak review Tokyo Revengers Season 3 dari penulis di bawah ini, yuk!
1. Kisah yang disuguhkan jauh lebih melankolis dibanding dua musim sebelumnya
Cerita dalam Tokyo Revengers: Tenjiku-hen diawali dengan penyerangan yang dilakukan oleh Tenjiku kepada beberapa anggota Tokyo Manji. Takemichi Hanagaki termasuk di antara orang-orang yang mendapatkan penyerangan. Seperti sebelumnya, akar masalah dari konflik tersebut adalah Tetta Kisaki.
Setelah serangkaian serangan beruntun yang disebabkan oleh Tetta Kisaki, Takemichi menyadari ada hal yang aneh. Ia menduga bawa Kisaki juga melakukan perjalanan waktu seperti yang ia lakukan. Dengan segenap kemampuannya yang terbatas dan rasa takut, Takemichi mencoba untuk mencari tau kebenaran dari dugaannya tersebut.
Namun, dalam perjalanannya menyelamatkan masa depan, Takemichi menemukan segudang rintangan yang satu di antaranya membuat Takemichi tak bisa lagi kembali ke masa depan. Sementara itu, Kisaki terus melancarkan aksi gilanya untuk menghancurkan Tokyo Manji. Hal ini menyebabkan pertarungan habis-habisan antara Tenjiku dan Tokyo Manji.
Pertarungan yang melibatkan dua geng telah menjadi ciri khas Tokyo Revengers sejak musim pertama. Memang terkesan gitu-gitu aja. Namun, ada banyak skenario plot twist mengejutkan yang mengobati rasa bosan di dalamnya.
Belum lagi, musim ketiga kali ini juga cukup banyak gambaran masa lalu yang dilibatkan. Ada kisah persahabatan hingga hubungan keluarga yang mampu mengundang rasa haru dan sedih, khususnya bagi penulis pribadi. Dibandingkan dua musim sebelumnya, arc Tenjiku menonjolkan lebih banyak sisi melankolis.