Smile bertabrakan dengan Cherry. (dok. Studio Signal.MD/Words Bubble Up Like Soda Pop)
Sakura Yui atau dikenal dengan nama panggilan Cherry adalah anak laki-laki yang gemar membuat haiku, puisi pendek yang berasal dari Jepang. Menggantikan ibunya yang sakit, ia mengambil pekerjaan paruh waktu di sebuah panti jompo. Minatnya terhadap haiku membuat Cherry selalu membawa kamus kosakata ke mana pun ia pergi. Ia pun selalu mengunggah karyanya di media sosial. Meskipun begitu, tak ada yang tertarik dengan karyanya dan Cherry sendiri enggan untuk berinteraksi banyak dengan orang lain.
Di sisi lain, Yuki yang biasa dipanggil Smile bisa dibilang adalah salah satu selebgram yang populer di media sosial. Memiliki pengikut yang banyak serta punya kepribadian yang ceria dan ramah pun membuatnya semakin populer. Namun, menginjak usia remaja, Smile justru makin tidak percaya diri dengan penampilannya, terutama karena bentuk giginya. Itu sebabnya, ia harus memakai masker ke mana-mana.
Keduanya bertemu di mal dan HP mereka tertukar secara tidak sengaja. Menjadi tertarik satu sama lain, Cherry dan Smile akhirnya jadi semakin sering bertemu. Keduanya secara bertahap mulai memberikan dukungan satu sama lain untuk menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi rasa rendah diri mereka.
Alur cerita yang Dai Sato tulis untuk film Words Bubble Up Like Soda Pop memang menyajikan romansa remaja yang ringan dengan sedikit komedi yang menyenangkan untuk ditonton. Jadi, jika penonton tidak menyukai konflik yang berat, film ini wajib banget masuk ke watch list. Pesan yang disampaikan dalam film ini juga relate dengan salah satu permasalahan yang sering dialami remaja, yaitu krisis percaya diri. Secara keseluruhan, film Words Bubble Up Like Soda Pop mengajak penonton untuk mengenal pentingnya kepercayaan diri lewat hubungan yang suportif antara Cherry dan Smile.