Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
poster serial The Girlfriend.
poster serial The Girlfriend. (dok. Amazon Prime Video/The Girlfriend)

Intinya sih...

  • The Bondsman Skor Rotten Tomatoes: 84 persenSerial horor campy, berdarah, dan kocak ala Ash vs Evil Dead (2015–2018) dengan durasi episode sekitar 30 menit.

  • Étoile Skor Rotten Tomatoes: 86 persenDrama balet dengan sentuhan humor khas kreator Gilmore Girls dan The Marvelous Mrs. Maisel.

  • The Girlfriend Skor Rotten Tomatoes: 87 persenThriller psikologis intens dengan chemistry tegang antara Wright dan Cooke serta intrik kelas sosial yang relevan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Prime Video masih jadi salah satu pemain besar yang paling konsisten di industri streaming. Begitu pun di 2025 ini, platform milik Amazon tersebut kembali produktif menghadirkan beragam serial orisinal lintas genre, dari horor yang mencekam hingga komedi absurd yang menghibur.

Serial lanjutan dan spin-off andalan mereka pun terbukti masih solid dan digandrungi penonton. Gen V Season 2, The Wheel of Time Season 3, Reacher Season 3, hingga Ballard jadi bukti kalau sekuel bisa tetap segar tanpa kehilangan pesonanya. Di sisi lain, ada pula beberapa serial anyar yang langsung mencuri perhatian berkat premis unik dan eksekusinya yang matang.

Kalau kamu lagi cari tontonan segar sekaligus seru buat tahun ini, yuk, simak enam rekomendasi serial terbaru Prime Video 2025 yang sukses bikin kritikus kompak kasih jempol berikut. Semuanya raih predikat certified fresh di Rotten Tomatoes!

1. The Bondsman

adegan dalam serial The Bondsman. (dok. Amazon Prime Video/The Bondsman)

Skor Rotten Tomatoes: 84 persen

Buat yang masih bingung mencari tontonan horor untuk Halloween nanti, The Bondsman bisa jadi pilihan yang wajib kamu pertimbangkan. Serial ini mengikuti kisah Hub Halloran (Kevin Bacon), pemburu bayaran yang tewas saat menangkap buronan. Namun, alih-alih pergi ke alam baka, ia malah dihidupkan kembali oleh iblis untuk jadi pemburu setan yang kabur dari neraka dan gentayangan di Bumi.

Kalau kamu familier sama Ash vs Evil Dead (2015–2018), kamu pasti bakal langsung nyantol sama vibe The Bondsman yang campy, berdarah, tapi tetap kocak di saat bersamaan. Layaknya serial horor Starz tersebut, serial ini juga mendapat pujian dari kritikus karena keseimbangannya dalam sajikan aksi, horor, dan komedi dalam satu paket yang menghibur. Setiap episodenya pun hanya berdurasi sekitar 30 menit, jadi pas buat ditonton maraton!

2. Étoile

adegan dalam serial Etoile. (dok. Amazon Prime Video/Etoile)

Skor Rotten Tomatoes: 86 persen

Bayangkan Black Swan (2010), tapi versi yang lebih berwarna, itulah Étoile. Serial ini mengambil latar dunia balet di New York dan Paris yang berjuang menghadapi krisis eksistensial. Gak usah khawatir bosan, karena di belakang layar, ada Amy Sherman-Palladino dan Daniel Palladino, duo kreator Gilmore Girls dan The Marvelous Mrs. Maisel, yang dikenal jago menghadirkan dialog cepat, karakter eksentrik, dan drama dengan sentuhan humor khas.

Kisahnya dimulai ketika Jack McMillan (Luke Kirby), direktur Metropolitan Ballet Theatre di New York, dan Geneviève Lavigne (Charlotte Gainsbourg), kepala sementara Le Ballet National di Paris, sadar kalau dunia seni tari mulai kehilangan penontonnya. Demi menyelamatkan institusi mereka, keduanya sepakat menukar bintang terbaik masing-masing. Dari sini, muncul konflik, kekacauan, dan kejutan-kejutan lucu yang seru untuk diikuti.

3. The Girlfriend

adegan dalam serial The Girlfriend. (dok. Amazon Prime Video/The Girlfriend)

Skor Rotten Tomatoes: 87 persen

Gak cuma horor dan dramedy, tahun ini, Prime Video juga punya serial thriller psikologis yang level bikin deg-degannya setara dengan drakor makjang, yakni The Girlfriend. Serial ini mengisahkan Laura Sanderson (Robin Wright), ibu kaya raya yang hidupnya sempurna sampai sang anak, Daniel (Laurie Davidson), memperkenalkan pacar barunya, Cherry Laine (Olivia Cooke). Curiga Cherry cuma mengincar harta keluarganya, Laura pun mulai memata-matai sang calon menantu dengan cara-cara ekstrem.

Dibuat berdasarkan novel karya Michelle Frances, The Girlfriend mendapat ulasan positif berkat struktur ceritanya yang cerdas dan performa dua bintangnya yang luar biasa intens. Chemistry tegang antara Wright dan Cooke bikin setiap adegannya terasa seperti duel mematikan. Ditambah visual mewah, iringan musik mencekam, dan intrik kelas sosial yang relevan, serial ini sangat direkomendasikan untuk penggemar drama psikologis penuh twist!

4. Overcompensating

adegan dalam serial Overcompensating. (dok. Amazon Prime Video/Overcompensating)

Skor Rotten Tomatoes: 93 persen

Selanjutnya ada Overcompensating, yang melanjutkan tren serial berlatar kampus setelah kesuksesan The Sex Lives of College Girls-nya HBO. Serial komedi ini dibuat sekaligus dibintangi oleh komedian dan kreator konten, Benito Skinner, yang terinspirasi dari pengalaman hidupnya sendiri. Di balik humor dan adegan-adegan konyolnya, Overcompensating suguhkan kisah menyentuh soal pencarian jati diri, khususnya bagi queer, tanpa terasa menggurui.

Skinner memerankan Benny, mahasiswa baru di Yates University yang selama SMA dikenal sebagai bintang football sekaligus murid teladan. Di kampus barunya, ia berusaha mempertahankan citra “sempurna” sambil menutupi orientasi seksualnya dari orang-orang terdekat, termasuk sang kakak, Grace (Mary Beth Barone). Namun, semua berubah ketika ia bertemu Carmen (Wally Baram), mahasiswa baru yang sama-sama merasa tersesat di dunia kampus yang penuh pencitraan ini.

5. #1 Happy Family USA

adegan dalam serial #1 Happy Family USA. (dok. Amazon Prime Video/#1 Happy Family USA)

Skor Rotten Tomatoes: 96 persen

Kalau kamu pikir serial animasi tahun ini hanya didominasi oleh Netflix dan Disney+, berarti kamu belum menonton #1 Happy Family USA dari Prime Video. Serial kreasi Ramy Youssef dan Pam Brady ini mengikuti kehidupan keluarga Hussein, imigran asal Mesir yang berusaha hidup “normal” di Amerika. Semua berjalan seperti biasa, sampai tragedi 9/11 terjadi dan muncul gelombang Islamofobia yang mengubah cara dunia memandang mereka.

Meski berangkat dari tema berat, serial ini dibungkus dengan humor absurd dan sindiran tajam terhadap paranoia masyarakat pasca-9/11. Misalnya, saat sang ayah tiba-tiba jadi “patriot” berlebihan demi membuktikan keluarganya cinta Amerika. Hasilnya bukan cuma lucu, tapi juga penuh refleksi tentang bagaimana rasanya menjadi “orang lain” di negeri yang, katanya, menjunjung kebebasan. Tertarik menambahkan #1 Happy Family USA ke watchlist-mu?

6. The Narrow Road to the Deep North

adegan dalam serial The Narrow Road to the Deep North. (dok. Amazon Prime Video/The Narrow Road to the Deep North)

Skor Rotten Tomatoes: 100 persen

Daftar ini ditutup dengan The Narrow Road to the Deep North, yang meraih skor sempurna di Rotten Tomatoes. Miniseri ini langsung mencuri perhatian karena keberaniannya menampilkan perang secara brutal sekaligus menyingkap sisi humanis dari tokoh-tokohnya. Dengan Jacob Elordi sebagai bintang utama, kamu akan diajak menyelami kisah seorang pemuda yang terjebak antara cinta, perang, dan trauma masa lalu.

Tokoh yang diperankan Elordi adalah Dorrigo Evans, dokter militer yang harus menghadapi kenyataan pahit sebagai tahanan perang di Thailand-Burma Railway selama Perang Dunia II. Cerita mengikuti Dorrigo dalam tiga periode kehidupan, yakni sebelum perang, saat menjadi tahanan, dan puluhan tahun kemudian ketika ia kembali ke Australia. Ketegangan muncul dari memori cintanya dengan Amy (Odessa Young), istri pamannya, yang terus menghantuinya sepanjang hidup.

Tahun 2025 kembali membuktikan kalau Prime Video adalah destinasi wajib para sinefili sejati. Jadi, dari enam rekomendasi serial Prime Video terbaik ini, mana, nih, yang paling siap kamu masukkan ke daftar tontonan maraton akhir pekanmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team