Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bates Motel
Bates Motel (dok. AE Networks/Bates Motel)

Intinya sih...

  • Bates Motel (2013—2017) menggali sisi psikologis Norman Bates dan hubungannya dengan ibunya, Norma, dalam drama keluarga yang kelam.

  • Westworld (2016—2022) menghadirkan taman hiburan futuristik berisi robot mirip manusia, fokus pada arti menjadi manusia tanpa konsekuensi.

  • Hannibal (2013—2015) hadir dengan gaya visual artistik dan disturbing, menampilkan karakter Hannibal Lecter yang ikonik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Adaptasi dari film ke serial TV sering kali dipandang sebelah mata, karena banyak yang khawatir cerita orisinalnya akan kehilangan kekuatan atau malah terasa dipaksakan. Namun, ada beberapa serial yang justru berhasil mengembangkan filmnya menjadi lebih dalam. Mereka menghadirkan karakter lebih kompleks dan jalan cerita yang bikin penonton betah berlama-lama.

Dari kisah psikologis penuh misteri, drama kriminal, hingga fantasi horor remaja, lima serial berikut membuktikan bahwa adaptasi bisa melampaui filmnya sendiri. Beberapa bahkan dianggap sebagai karya terbaik dalam sejarah televisi modern. Serial apa saja, ya?

1. Bates Motel (2013—2017)

Bates Motel (dok. AE Networks/Bates Motel)

Prekuel modern dari film klasik Psycho karya Alfred Hitchcock. Awalnya, banyak yang skeptis apakah kisah tentang Norman Bates dan hubungannya dengan sang ibu, Norma, cukup kuat untuk dijadikan serial panjang. Namun, Bates Motel justru berhasil menggali lebih dalam sisi psikologis Norman, memperlihatkan bagaimana hubungan toksik bisa mendorongnya menjadi pembunuh.

Freddie Highmore tampil brilian sebagai Norman Bates, sementara Vera Farmiga sukses memerankan sosok ibu yang manipulatif dan rapuh. Serial ini bukan hanya menegangkan, tapi juga menghadirkan drama keluarga yang kelam, serta konflik kriminal yang bikin cerita semakin seru. Dalam lima musimnya, Bates Motel berhasil mempertahankan kualitasnya.

2. Westworld (2016—2022)

Westworld (dok. HBO/Westworld)

Diadaptasi dari film tahun 1973, Westworld versi HBO tampil dengan skala megah yang setara film layar lebar. Ceritanya menggabungkan nuansa Western dengan fiksi ilmiah, menghadirkan taman hiburan futuristik berisi robot mirip manusia yang disebut Hosts. Serial ini berfokus pada apa artinya menjadi manusia, dan apa yang akan kita lakukan jika merasa bebas tanpa konsekuensi?

Musim pertamanya dianggap brilian, penuh misteri, dan aksi menegangkan. Namun, seiring berjalannya waktu, ceritanya semakin kompleks dengan konflik AI, pemberontakan robot, hingga perang melawan sistem bernama Rehoboam. Meski sebagian penonton merasa kehilangan arah, Westworld tetap menjadi tontonan yang cerdas, apalagi buat penggemar sci-fi berat.

3. Hannibal (2013—2015)

Hannibal (dok. NBC/Hannibal)

Banyak yang awalnya meremehkan Hannibal, karena sulit membayangkan kisah sadis Dr. Hannibal Lecter bisa tayang di TV jaringan besar seperti NBC. Namun ternyata, serial ini justru hadir dengan gaya visual yang artistik sekaligus disturbing, menampilkan adegan-adegan kematian yang lebih menyerupai karya seni surealis daripada sekadar horor gore.

Mads Mikkelsen berhasil memberi warna baru pada karakter Hannibal Lecter yang sebelumnya melekat pada Anthony Hopkins. Dengan karismanya yang dingin dan berbahaya, ia menjadikan sosok Lecter semakin ikonik. Meski hanya bertahan tiga musim, Hannibal meninggalkan jejak sebagai salah satu adaptasi film ke TV yang paling berani dan tak terlupakan.

4. Fargo (2014—2024)

Fargo (dok. FX Networks/Fargo)

Alih-alih mengulang cerita film Fargo karya Coen Brothers, serial ini memilih jalannya sendiri. Noah Hawley, sang kreator, mengambil roh dan gaya khas film tersebut lalu mengembangkan berbagai kisah orisinal dalam format antologi. Setiap musim menghadirkan karakter baru dengan konflik berbeda, tetapi tetap terasa seperti bagian dari dunia Fargo.

Mulai dari pertarungan kecerdikan antara Martin Freeman dan Billy Bob Thornton di musim pertama, hingga kisah kriminal berlatar 1950-an dengan Chris Rock, setiap musim selalu punya kejutan unik. Bahkan ada elemen aneh seperti UFO yang muncul di tengah cerita kriminal. Dengan konsistensinya, Fargo sering disebut sebagai salah satu adaptasi TV terbaik sepanjang masa.

5. Buffy the Vampire Slayer (1997—2003)

Buffy the Vampire Slayer (dok. Sandollar/Buffy the Vampire Slayer)

Sedikit yang tahu bahwa serial legendaris ini sebenarnya diadaptasi dari film tahun 1992. Namun, berbeda dengan filmnya yang dianggap biasa saja, versi serialnya justru melejit dan menjadi ikon pop culture. Buffy the Vampire Slayer berhasil memadukan aksi fantasi, horor, dan drama remaja dengan cara yang segar dan emosional.

Dibintangi Sarah Michelle Gellar sebagai Buffy, serial ini membangun dunia yang penuh makhluk gaib sekaligus menghadirkan konflik personal yang relevan dengan kehidupan remaja. Banyak episodenya yang masih diingat hingga sekarang, seperti “Hush” yang menakutkan tanpa dialog. Tak heran jika Buffy lebih diingat publik daripada film aslinya.

Dari kelima serial TV di atas, jelas terlihat bahwa adaptasi bukan sekadar menyalin cerita film, tapi bisa jadi ruang untuk eksplorasi yang lebih luas. Beberapa bahkan lebih ikonik daripada film aslinya. Jadi, menurutmu, serial mana yang paling sukses mengalahkan versi filmnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team