potret Sharon Tate dan Roman Polanski di Cannes Film Festival 1968 yang dipotret oleh Gilbert Tourte (instagram.com/simplysharontate)
Saat tinggal di Vicenza, Italia, di akhir masa remajanya, Tate mengikuti audisi untuk berbagai film Hollywood dan acara TV yang syuting di daerah tersebut. Beberapa dari audisinya lolos seleksi, salah satunya untuk film epik Richard Fleischer tahun 1961, Barabbas.
"Saya menunjukkan Tate kepada asisten saya dan mengatakan kepadanya bahwa saya menginginkan dia dalam setiap pengambilan gambar jarak dekat yang mungkin bisa saya gunakan," tulis Fleischer dalam autobiografinya pada 1993 yang berjudul Just Tell Me When to Cry.
Dilansir Refinery29, Tate yang baru berusia 20 tahun terbang ke Hollywood pada 1962 untuk mengikuti audisi film. Di Hollywood, ia langsung memikat produser Beverly Hillbillies, Martin Ransohoff. "Sayang, kami akan menjadikanmu bintang," kata Ransonoff padanya. Sharon Tate menandatangani kontrak selama 7 tahun dengan MGM pada 1962. Tate pun segera menjadi pusat perhatian.
"Yah, harus saya akui, ini sangat berat," kata Tate dalam wawancara pada 1966 tentang beberapa tahun pertamanya di Hollywood. "Selama kurang lebih 3 tahun, saya tidak punya kehidupan pribadi."
Dalam beberapa tahun terakhir hidupnya, Tate tampak memiliki kehidupan pribadi yang sempurna. Pada 1968, dia bertemu dan menikah dengan Roman Polanski dan hamil anak pertama mereka. Pada tahun yang sama, ia memenangkan Penghargaan Golden Laurel untuk Female New Face,dan menjadi runner-up dalam jajak pendapat The Motion Picture Herald's Star of Tomorrow.
Meskipun banyak pencapaian dalam hidupnya yang singkat, Sharon Tate tidak memiliki kesempatan untuk menjalankan garis hidupnya bersama keluarga kecilnya. Dunia tidak akan pernah tahu Tate akan menjadi seorang ibu yang akan berfokus pada anaknya atau melanjutkan kariernya sebagai bintang film. Ternyata, dunia tak semulus itu memberikan akhir kisah bahagia untuk Tate.