Potret Simon Leviev di dalam helikopter (instagram.com/simon_leviev_official)
Simon menggunakan aplikasi Tinder untuk mencari mangsa dengan pesona serta foto-foto kehidupan mewahnya. Realitanya Simon Leviev hanya salah satu dari nama palsu yang sering digunakan, sedangkan identitas aslinya adalah Shimon Yehuda Hayut dan telah beraksi kejahatan lebih dari 10 tahun. Simon melakukan pencurian, penipuan, pemalsuan dokumen, dan menjadi buronan yang korbannya tersebar dari Norwegia, Mykonos, London, Finlandia, Tel Aviv, serta beberapa negara Eropa lainnya.
Pelaku pelecehan biasanya mengubah citra mereka untuk lepas dari masa lalu dan menghindar dari tanggung jawab. Sama seperti Shimon Yehuda Hayut yang memutuskan untuk mengganti nama dan kabur dari negaranya untuk menghindari hukuman. Agar tidak tertangkap dan dapat terus melakukan kejahatannya, Simon selalu melakukan hal yang sama berulang kali dengan berpindah-pindah negara.
Seseorang seperti Simon yang menemui langsung korbannya saja ternyata seorang penipu, apalagi orang yang wujudnya belum pernah kita lihat secara langsung. Apalagi jika orang itu merupakan anak dari orang terkenal, kita perlu ekstra waspada dan cross check tentang identitas mereka, sosial media atau bila perlu akun LinkedIn juga.
Anehnya dalam film ini, korban hanya cek perusahaan LLD Diamonds dan profil Lev Leviev yang dikatakan sebagai 'ayah' Simon. Para korban tidak cek apakah Lev Leviev memiliki anak bernama Simon Leviev atau tidak.