Say Nothing (dok. FX/Say Nothing)
Drama ini diangkat dari buku terlaris New York Times karya Patrick Radden Keefe. Dirilis pada 2018, judul buku ini adalah Say Nothing: A True Story of Murder and Memory in Northern Ireland. Ceritanya tentang satu insiden mengerikan di tengah kekacauan The Troubles.
Keefe menuliskan kisah nyata saat janda 38 tahun, Jean McConville, diculik dari rumahnya di Belfsast oleh penyusup bertopeng pada 1972. Momen itu disaksikan oleh anak-anak Jean yang memegang kaki ibunya. Semua orang di sekitar tahu bahwa penculik Jean adalah IRA, tetapi mereka tidak berani membicarakannya.
Barulah pada 2003, lima tahun setelah perjanjian Belfast atau Good Friday, jasad seorang perempuan yang sudah tinggal tulang ditemukan di sebuah pantai. Tulang-tulang itu dikonfirmasi sebagai jasad Jean McConville oleh anak-anaknya.
Anak-anak McConville mengatakan bahwa ibu mereka sering menyimpan peniti biru di pakaiannya. Biasanya, peniti itu selalu digunakan untuk mengikat popok atau pakaian robek. Investigasi seputar kematian Jean McConville pun dilakukan oleh Keefe.
Dalam bukunya, Keefe menggambarkan Jean sebagai wanita kecil pucat yang menghabiskan hampir separuh hidupnya untuk hamil atau pulih dari persalinan. Ia bersama 10 anaknya pindah ke Belfast pada 1970-an. Namun, Jean malah dituduh sebagai informan Inggris.
Tuduhan tak berdasar ini mengantar Jean pada kematiannya. Ia dihilangkan secara paksa karena diangkap pengkhianat oleh IRA. Padahal, sosoknya sama sekali tidak ikut campur urusan politik, serta cuma fokus menghidupi 10 anaknya. Dampak kekerasan The Troubles pada warga sipil inilah yang dieksplorasi dalam Say Nothing.