Premis yang ditawarkan film Sleep Call sangat relevan dengan kondisi anak muda di rentang umur 20-30 tahunan. Hidup ideal yang diidam-idamkan ketika remaja ternyata gak sesuai dengan realita.
Pada kenyataannya, hidup sangat rumit dengan segala permasalahannya. Inilah yang dialami oleh Dina. Mendekati usia 30 tahun, hidup Dina cukup berantakan. Meski ia adalah pramugari, tapi ia malah terjerumus perusahaan pinjaman online karena harus membayar utang.
Sementara itu, Dina harus mengurus ibunya yang tengah menderita demensia. Kehidupan asmara Dina juga gak mulus. Rasa kesepian membelenggu Dina hingga membuatnya ingin menyerah.
Di saat tekanan hidup mendera, Dina menggunakan aplikasi kencan. Ia menemukan partner bernama Rama yang bisa diajak sleep call. Secara tak diduga, Dina mendapatkan kebahagiaan dari aktivitas barunya itu.
Namun, perlahan hubungan Dina dan Rama justru makin gak sehat karena menimbulkan adiksi. Bahkan, hubungan itu bisa merenggut nyawa, lho! Lantas, bagaimana dengan nasib Dina? Akankah Dina bisa keluar dari permasalahan hidup yang kian ruwet seperti benang kusut?