20 Tahun Skandal Seks Presiden AS, Ini Kabar Monica Lewinsky Sekarang

Ayah Monica, Bernard Lewinsky adalah seorang dokter mata. Setelah bercerai, ibunya menikahi R. Peter Straus, mantan direktur Voice of Amerika. Boleh dibilang latar belakang keluarganya cukup terpandang.

Setelah lulus SMA, Monica sempat kuliah di Universitas Terbuka Santa Monica, kemudian masuk ke Lewis & Clark College di Oregon. Konon, lewat koneksi keluarga ia berhasil dapat posisi untuk magang tanpa bayaran di Gedung Putih. Dari sinilah awal kisah scandal Clinton-Lewinsky bergulir.

Setelah skandal seks itu terungkap di media besar pada 21 Januari 1998, hidup Monica berubah. Ia jadi pusat sorotan dan pembicaraan. Hampir seluruh dunia penasaran dengan sosoknya, bahkan berita soal dirinya santer terdengar hingga Indonesia.

Dengan popularitasnya, lahir sebuah buku biografi yang sangat laris berjudul Monica's Story. Ia juga mendapat bayaran USD 1 juta dari wawancara eksklusif dengan stasiun tv ABC.

Monica juga meluncurkan merek handbag, menjadi presenter, bahkan bintang iklan. Namun uang jutaan yang didapatkannya tak pernah cukup karena biaya pengadilan dan hidup yang begitu tinggi.

Pada 2005 Monica mengasingkan dirinya dari sorotan media Amerika Serikat dengan pindah ke London. Di sana ia menempuh pendidikan dan berhasil meraih gelar master dalam bidang Psikologi Sosial dari London School of Economics.

Selama bersembunyi dari sorotan masyarakat ini, dia kesulitan mencari pekerjaan karena reputasinya yang terlanjur buruk. Monica pun tinggal berpindah-pindah dari New York, Portland, dan London.

Pada tahun 2014 ia kembali muncul ke muka publik dengan menulis esai berjudul "Shame and Survival" untuk majalah Vanity Fair. Ia pun diwawancarai untuk program channel National Geography. Perlahan tapi pasti, Monica tak lagi menutup diri dari perhatian media.

Sebagai seseorang yang punya masa lalu kelam dan mengalami bullying hebat, Monica punya motivasi besar dalam isu ini. Ia menjadi pembicara dalam berbagai seminar seperti TED Talk dan Forbes' 30 under 30 Summit untuk menegaskan pentingnya gerakan melawan perundungan.

Hingga saat ini Monica terus aktif dan berkontribusi untuk kampanya antiperundungan. Ia pun menjadi salah satu duta untuk organisasi ByStander Revolution. Di sela-sela kegiatannya ia masih menekuni hobi merajut lho!

Selain menjadi pembicara dalam berbagai seminar, Monica juga menjadi kontributor berkala untuk majalah Vanity Fair. Ia tampak bahagia terlihat dari unggahannya di sosial media. Seolah ia sudah terlahir menjadi Monica yang baru, Monica yang telah menemukan tujuan hidupnya.

Sukses terus Monica, siapa pun pernah berbuat salah dan terpuruk dalam hidupnya, tetapi yang penting adalah cara memperbaiki diri dan memanfaatkan sisa hidup demi masa depan yang lebih baik.