Secara indeks kualitas, program berita telah berada di atas tiga dan dianggap baik. Meski begitu, dirasa perlu adanya perhatian di beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain keberimbangan berita, tidak membuat opini yang menghakimi, pengutamaan kepentingan publik serta faktualitas. Bukan hanya program-program di televisi, tapi juga produsen iklan.
Andre berharap adanya survei ini dapat menjadi rujukan para pengiklan dalam menempatkan iklan dalam program televisi. Andre ingin program siaran yang berkualitas dibarengi dengan iklan yang lebih baik. Menurutnya, para pengiklan juga dapat berpikir lebih panjang jika hendak mengiklankan produknya di jam tayang program berkualitas rendah.
Akan tetapi, dari indeks kualitas keseluruhan, Andre mengaku cukup puas dengan kualitas program televisi saat ini. Seperti dikutip dari Liputan6, terdapat sembilan program siaran televisi Indonesia, rata-rata indeknya berada pada angka 3,65 dari 4,0. Selain berita, infotainment serta sinetron, program talkshow 3,70; anak-anak dengan indeks 3,71; variety show mendapat nilai 3,39; kemudian komedi mencatatkan 3,33; religi menempati urutan kedua dengan 3,89; dan yang tertinggi kategori wisata budaya adalah 4.
Survei 2016 ini juga mengalami perubahan dalam jumlah Universitas yang berjumlah dari sembilan jadi 12. Universitas yang menjadi bagian dari survei tersebut adalah Universitas Sumatera Utara (Medan), Universitas Andalas (Padang), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (Jakarta), Universitas Padjajaran (Bandung), Universitas Airlangga (Surabaya), Universitas Diponegoro (Semarang), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (Yogyakarta), Universitas Udayana (Denpasar), Universitas Tanjung Pura (Pontianak), Universitas Lambung Mangkurat (Banjarmasin), Universitas Hasanuddin (Makassar) dan Universitas Kristen Indonesia Maluku (Ambon).