Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret press conference film Getih Ireng
potret press conference film Getih Ireng (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Intinya sih...

  • Sutradara Tommy Dewo ungkap film Getih Ireng tak akan sama persis dengan thread-nya. Alasannya karena keterbatasan waktu dan pengembangan karakter.

  • Entitas yang muncul di film akan sama dengan yang di thread, tanpa penambahan atau pengurangan elemen.

  • Film Getih Ireng wajib ditunggu karena diklaim sebagai thread tersadis milik Jeropoint.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bioskop Indonesia kembali akan kedatangan film horor terbaru berjudul Getih Ireng. Diproduksi oleh Hitmaker Studios, film ini cukup mencuri perhatian karena diangkat berdasarkan thread yang diklaim sebagai thread tersadis Jeropoint.

Dalam press conference yang diadakan di XXI Senayan City, Kamis (9/10/2025) lalu, Jeropoint buka suara soal alasan kenapa thread tersebut diklaim sebagai thread tersadisnya. Sementara itu, Tommy Dewo selaku sutradara membongkar bahwa akan ada perbedaan antara film Getih Ireng dengan versi thread-nya.

1. Tommy Dewo bilang versi film gak akan plek ketiplek dengan thread

potret Tommy Dewo, sutradara film Getih Ireng (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Tommy Dewo selaku sutradara film Getih Ireng membongkar bahwa meskipun diadaptasi dari thread, bukan berarti cerita film ini plek-ketiplek dengan karya orisinalnya. Tetap ada hal-hal dari thread yang diputuskan untuk tidak diangkat ke versi layar lebar karena keterbatasan waktu.

Hal itu pun membuat versi filmnya mengalami beberapa perubahan, terutama soal pengembangan masing-masing karakter utama. “Untuk film, kita harus mengembangkan latar belakang karakternya. Aku kan perlu kasih motivasi. Itu yang kita ubah dari thread-nya. Karena kita gak bisa ngerjain semuanya juga dari yang ada di thread ke film. Jadi, kita ambil yang penting-penting aja, yang mempengaruhi hidup mereka,” ungkap Tommy Dewo.

2. Sementara itu, Jeropoint jelaskan jika entitas yang muncul di film akan sama dengan yang di thread

potret press conference film Getih Ireng (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Seperti yang telah diungkap di trailer, karakter entitas yang muncul di film ini berwujud seorang kakek, tanpa mengenakan pakaian. Nah, Jeropoint menjelaskan, penampakan entitas itu adalah murni divisualisasikan dari apa yang sudah digambarkan di thread. Tidak ada elemen yang ditambahkan ataupun dikurangkan.

“Entitasnya memang dibuat semirip mungkin dengan apa yang digambarkan di thread. Bagaimana sosok kakek-kakek yang kalian lihat, itu berdasarkan sesuatu yang memang dekat dengan kita dan apa yang aku lihat di film ini sebenarnya menggambarkan apa yang terjadi dan apa yang mereka lihat,” ungkap Jeropoint.

Dari kacamatanya sebagai sutradara, Tommy Dewo merasa bahwa entitas yang muncul dalam cerita ini tidak hanya seram, tetapi juga mengintimidasi serta membantu membangun suasana yang tidak nyaman.

“Kalau aku kan berangkat dari idenya mas Jero tentang apa yang bisa kita hadirkan secara visual. Mengintimidasi lah, istilahnya. Seorang kakek-kakek muncul di kamar tidur kita telanjang, itu disturbing menurut aku,” lanjutnya.

3. Getih Ireng wajib ditunggu karena thread-nya sendiri diklaim sebagai yang tersadis

potret Jeropoint di press conference film Getih Ireng (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Sebagaimana diketahui, Jeropoint sendiri telah melahirkan cukup banyak thread yang diadaptasi ke layar lebar. Namun, berbeda dari thread-nya yang sebelum-sebelumnya, thread yang menjadi inspirasi film Getih Ireng ini diklaim sebagai thread tersadisnya. Hal tersebut tercantum dalam poster resmi filmnya.

Jadi, menurut Jeropoint, alasan kenapa thread tersebut diklaim sebagai thread tersadis miliknya, karena memang porsi elemen gore-nya lebih parah dari yang lain. Namun terlepas dari elemen gore, yang membuat kisah tersebut diklaim sangat sadis adalah ceritanya yang mengangkat tentang pilunya perasaan seorang ibu ketika melihat sang anak menderita.

“Cukup sadis, karena gore-nya parah banget, tapi yang paling bikin sadis itu bagaimana seorang ibu melihat anaknya menderita. Itu paling sadis,” kata Jeropoint di hadapan awak media yang saat itu ramai menghadiri acara press conference.

Getih Ireng sendiri akan tayang di bioskop mulai 16 Oktober 2025. Film ini membawa kisah tentang pasangan suami istri yang sulit mendapatkan keturunan keturunan akibat kiriman santet.

Editorial Team