Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Produser Spill Kesulitan dalam Garap Musikal Perahu Kertas.jpg
Konferensi pers "Musikal Perahu Kertas" di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa (18/11/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Jakarta, IDN Times - Kugy dan Keenan, sepasang remaja yang dibuai oleh magisnya imajinasi harus terhenyak dengan kenyataan yang ada. Kisah perjalanan dan pencarian jati diri sepasang insan itu kini bakal dihidupkan lagi lewat panggung "Musikal Perahu Kertas." Bukan sembarang musikal, pertunjukan ini bakal digarap oleh Trinity Entertainment Network yang berkolaborasi dengan Trinity Youth Symphony Orchestra (TRUST) dan Indonesia Kaya.

Menghidupkan kembali kisah ikonik yang sudah melekat di hati banyak orang tentu bukan pekerjaan mudah. Para produser dan kreator Musikal Perahu Kertas membeberkan sejumlah tantangan yang mereka hadapi dalam menggarap pertunjukan ini.

1. Komposer Musikal Perahu Kertas sebut tak semua lagu bisa masuk

Konferensi pers "Musikal Perahu Kertas" di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa (18/11/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Musikal Perahu Kertas bakal mengadaptasi lima Original Soundtrack (OST) versi film Perahu Kertas (2012) yang dipanjangkan lagi untuk total durasi 2,5 jam pertunjukan.

"Lima lagu dalam OST Perahu Kertas kita jadikan fondasi dan ruh untuk segala komposisi yang dilakukan. Empat lagu kami adaptasi ke cerita, ada satu lagu yang gak ada ruang di dalam cerita," ungkap Ifa Fachir sebagai komposer musik dalam jumpa pers Musikal Perahu Kertas di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025).

Dia pun melanjutkan omongannya, "Kami putuskan untuk melodi, akan ada sebagai easter egg dalam cerita."

Simhala Avadana yang juga sebagai komposer musik menimpali ucapan Ifa dengan menyebut jumlah lagu yang akan ditampilkan. "Totalnya ada 22 lagu termasuk lima OST original film, ya. Memang kalau kita tahu lagu-lagu di Perahu Kertas itu kan deep banget," terangnya.

2. Tak mudah menayangkan imajinasi dan realita dalam musikal Perahu Kertas

Konferensi pers "Musikal Perahu Kertas" di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa (18/11/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Sedikit berbeda dengan Ifa dan Simhala, Venytha Yoshiantini sebagai sutradara dan koreografer Musikal Perahu Kertas menyebut kalau tantangan dalam menggarap musikal ini adalah menghidupkan lagi karakter Kugy dan Keenan.

"Saya sangat tertarik sama POV ya, perpaduan antara ruang dan tempo. Semakin cepat kita bergerak, semakin lambat waktu bergulir. Kugy dan Keenan ada momen bersatu lalu berpisah tapi masih bersatu, gimana untuk menayangkan visual dengan ansambel, ditempatkan di satu posisi dunia imajinasi versus realita," terangnya.

Venytha pun melanjutkan ucapan sembari membuat satu metafora yang diambil dari omongan Keenan kepada Kugy, "Jadi kamu berputar jadi orang lain dulu sebelum jadi diri sendiri?"

"Nah, kalimat itu gimana caranya dimasukkan ke dalam bentuk koreografi, supaya berputar dulu jadi orang lain, berpapasan tapi gak ketemu," tukasnya.

3. Dee Lestari sebut Perahu Kertas cocok untuk dijadikan pertunjukan musikal

Konferensi pers "Musikal Perahu Kertas" di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa (18/11/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Sebagai penulis, Dee Lestari merasa Perahu Kertas adalah karya yang paling cocok untuk dialihwahanakan menjadi pertunjukan musikal.

"Saya rasa jika ada salah satu cerita saya yang pernah saya ciptakan sejauh ini yang sesuai dan cocok untuk dijadikan musikal, Perahu Kertas salah satunya," kata Dee.

Menurut Dee, Perahu Kertas memiliki kompleksitas cerita ansambel yang menarik. Ceritanya juga melibatkan berbagai generasi, mulai dari anak muda hingga orangtua.

"Ada fungsi mentorship di sana, ada relationship, ada friendship. Jadi banyak sekali relasi yang terangkum dalam Perahu Kertas," ujar perempuan asal Bandung tersebut.

Dee sudah melihat potensi Perahu Kertas sebagai musikal sejak karyanya diadaptasi menjadi film oleh Starvision. Saat itu, dirinya terlibat dalam pembuatan lagu-lagu untuk soundtrack film tersebut. Karena itu, Dee berharap Musikal Perahu Kertas dapat menyentuh lebih banyak orang melalui perpaduan drama dan musik.

Editorial Team